bdadinfo.com

Kalimantan Timur Jadi Sorotan! Punya Bekingan Harta Karun RI Terbesar Se-Kalimantan, Jadi Kontributor bagi Negara-Negara Super Power - News

Kalimantan Timur Jadi Sorotan! Punya Bekingan Harta Karun RI Terbesar  (Pixabay.com/@Schlauti)

- Kaltim Prima Coal (KPC), sebuah tambang batu bara yang berlokasi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

KPC tersebut telah menjadi sorotan utama dalam industri pertambangan Indonesia sejak didirikan pada tahun 1982.

Dibangun di lahan seluas 84.938 hektar, KPC telah tumbuh menjadi salah satu tambang terbesar di Indonesia, menghasilkan sejumlah besar batu bara berkualitas tinggi yang mendukung industri energi global.

Baca Juga: Seminar Nasional, Halal Bi Halal dan Halaqah Tuanku Kota Pariaman Sukses Digelar

Pada tahun 2003, kepemilikan KPC dialihkan sepenuhnya kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia.

Saat ini, BUMI memiliki mayoritas saham KPC, yaitu 51%, sementara Tata Power dari India dan China Investment Cooperation (CIC) masing-masing memiliki 30% dan 19% saham.

KPC bukan hanya sebuah tambang, namun hampir seperti sebuah kota kecil dengan lebih dari 20.000 karyawan yang bekerja di dalamnya.

Baca Juga: Goodbye Riau! Provinsi Baru Ini Seluas 8.270 Km² Naik Tahta, Berjarak 836 Km dari Ibu Kota Pekanbaru Menuju Era Baru

Selain itu, tambang ini juga bekerja sama dengan sejumlah kontraktor terkemuka seperti Thiess, Dharma Henwa, dan Pama Persada untuk mendukung operasinya.

Fasilitas di dalam kompleks tambang KPC sangat lengkap, mulai dari perumahan untuk karyawan dan keluarga mereka hingga sekolah dan kawasan rekreasi.

Jumlah karyawan KPC sendiri mencapai lebih dari 4.500 orang, sedangkan jumlah karyawan kontraktor mencapai lebih dari 20.000 orang.

Baca Juga: Soal Uji Kompetensi Bab 6 dan Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 188-190 Kurikulum Merdeka: Sudut

Selain menjadi penyedia lapangan kerja, KPC juga menjadi sumber pendapatan besar bagi BUMI.

Tahun lalu saja, KPC menyumbang pendapatan sebesar US$ 4 miliar dan keuntungan sebelum pajak sekitar US$ 900 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat