- Pembangunan infrastruktur jalan tol menjadi salah satu indikator utama kemajuan suatu daerah.
Namun, di tengah klaim perkembangan ekonomi yang semakin membaik, Sumatera Barat ternyata masih tertinggal dalam proyek pembangunan Tol Padang-Pekanbaru.
Meskipun ada upaya-upaya pembangunan yang terus dilakukan, terdapat fakta tak terbantahkan yang menunjukkan keterlambatan Sumbar dalam pembangunan tol.
Suara perantau, yang umumnya merasakan langsung dampak dari pembangunan infrastruktur, menggambarkan ketertinggalan Sumatera Barat dalam proyek tol ini.
Mereka merasakan betul betapa lambannya progres pembangunan tol di daerah tersebut.
Hal ini menjadi pembicaraan sejumlah perantau, terutama mereka yang berada di Pekanbaru, Riau, yang merasakan dampak langsung dari keberadaan tol tersebut.
"Pembangunan tol ini merupakan proyek yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah di sini seharusnya hanya bertugas untuk mempercepat proses pembebasan lahan. Namun, faktanya, proyek tol di Sumatera Barat baru mencapai Padangpariaman sejak tahun 2018. Ini sungguh memprihatinkan," ujar Amran, seorang perantau yang aktif merasakan kehidupan di Pekanbaru.
Pembebasan lahan menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan tol di Sumatera Barat.
Meskipun sejumlah pemilik lahan tidak menolak proyek tol, pembebasan lahan terkesan rumit dan memakan waktu yang lama.
Jika masalah ini tidak segera terselesaikan, harapan masyarakat Sumbar untuk menikmati infrastruktur jalan tol akan sirna.