- Presiden Iran, Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu, 19 Mei 2024 di Provinsi Azerbaijan Timur.
Raisi melakukan penerbangan ke Azerbaijan untuk meresmikan pembangkit listrik tenaga air Qis Qalasi di Sungai Aras.
Setelah pencarian selama 13 jam dengan kondisi cuaca berkabut dan badai salju, puing-puing pesawat ditemukan pada Senin pagi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Banjir Bandang Sumbar, Gubernur Mahyeldi Sambut Kedatangan di Bandara
Pencarian dilakukan lewat darat karena pencarian lewat udara dengan bantuan drone pengintai Turki dihentikan, sebab kabut yang semakin tebal.
Pihak berwenang Turki melakukan pemeriksaan sinyal dari pemancar radio (transponder) helikopter Raisi, namun Turki tidak mendapatkan informasi ketinggian dan lokasi.
Kemungkinan transponder helikopter mati atau tidak ada.
Kabut tebal di pegunungan menghambat upaya penyelamatan, sehingga Tim Bulan Sabit Merah tidak mampu menjangkau para korban dengan cepat.
Korban terdeteksi setelah kabut terangkat pada Senin pagi melalui drone pengintai Turki.
Reporter Fars New Agency melaporkan bahwa, pencarian helikopter Raisi memang menghadapi kesulitan.
Baca Juga: Cegah Pencemaran Lingkungan, PLN dan PUPR Padang Panjang Tandatangani Kerjasama
Hal ini dikarenakan, kabut tebal yang membuat jarang pandang di pegunungan dan hutan menjadi berkurang.
Pesawat yang membawa Raisi hilang kontak setelah menavigasi pegunungan yang tertutup kabut.