bdadinfo.com

Mengukir Sejarah Industri! Smelter Tembaga Mega di Gresik, Jawa Timur, jadi yang Terbesar di Dunia, Indonesia Memasuki Era Emas Perekonomian Global - News

Smelter Tembaga Mega di Gresik, Jawa Timur, jadi yang Terbesar di Dunia (Freepik.com/@fanjianhua)

- PT Freeport Indonesia (PTFI) memasuki tahap akhir pembangunan smelter tembaga terbesar di dunia di Gresik, Jawa Timur, yang diharapkan dapat memulai operasinya dalam waktu dekat.

Proyek megapemurnian dan pemrosesan tembaga ini berada di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), sebuah kawasan ekonomi khusus yang strategis untuk industri berat di Indonesia.

Baca Juga: Menggebrak Dunia Transportasi! Tangsel Siap Bangun LRT Megah, Ini Rencana Rutenya Menuju Masa Depan Modern dan Berkelanjutan Membawa Revolusi

Hingga akhir tahun 2023, progres pembangunan smelter telah mencapai 90,6%, melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, optimis bahwa smelter ini akan mencapai 100% selesai pada bulan Mei 2024.

Proses uji coba dan start-up diperkirakan akan memakan waktu 6-10 minggu setelah pembangunan selesai, dengan produksi penuh katoda tembaga direncanakan dimulai pada Desember 2024.

Baca Juga: Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 2 Halaman 79-81 Ayo Berlatih Bab 3 Kurikulum Merdeka: Perilaku Terpuji

Smelter ini dirancang untuk dapat mengolah konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun, menjadikannya smelter tembaga single line terbesar di dunia.

Dengan kapasitas sebesar itu, smelter ini diproyeksikan dapat menghasilkan sekitar 600 ribu ton katoda tembaga setiap tahunnya.

Selain itu, dari proses pemrosesan, smelter ini juga akan menghasilkan sekitar 50 ton emas murni per tahun, serta 150-200 ton perak per tahun dari produk sampingan seperti lumpur anoda.

Baca Juga: Ahok So Sweet Banget! Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi: Semoga Kebijakan Baik Bisa DIlanjutkan Pemimpin Selanjutnya

Dampak ekonomi dari proyek ini sangat signifikan. Selama periode pembangunan, proyek ini menyerap sekitar 40 ribu pekerja.

Setelah beroperasi, smelter ini akan membutuhkan sekitar 1.500 pekerja untuk menjaga operasionalnya. Ini tidak hanya meningkatkan lapangan kerja secara langsung, tetapi juga memberikan dorongan kuat terhadap industri terkait di sekitarnya.

Pembangunan smelter ini merupakan bagian dari strategi investasi dan hilirisasi pemerintah Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat