bdadinfo.com

Mantap! Indramayu Jadi Pilot Project Pertanian Organik di Indonesia, Miliki Lahan Baku Sawah Terbesar di Indonesia - News

Indramayu Jadi Pilot Project Pertanian Organik di Indonesia.

- Memiliki lahan baku sawah terbesar di Indonesia mampu membuat Kabupaten Indramayu kembali dinobatkan sebagai pilot project padi di Indonesia.

Lahan Baku Sawah (LBS) yang saat ini dimiliki Kabupaten Indramayu dengan luas 125.442 hektare menjadi dasar terpilihnya Kabupaten Indramayu menjadi percontohan pengembangan pertanian organik.

Dilansir dari suarapemerintah.id, pada 29 Juni 2024, Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat, Rustan Massinai melalui Diskominfo Indramayu beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa sampai saat ini masih belum ada yang mengalahkan Kabupaten Indramayu sebagai penghasil padi terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Segera Dibangun Rencana konstruksi pembangunan Gedung Islamic Center Medan Bertaraf Premium Digadang Jadi Termegah dan Pertama di Sumatera Utara

Dengan demikian, upaya peningkatan produksi padi asal Kabupaten Indramayu terus ditingkatkan, salah satunya yaitu dengan mengembangkan padi menggunakan sistem organik yang ramah lingkungan.

"Secara langsung Pak Menteri menobatkan Indramayu sebagai pilot project padi organik terbesar di Indonesia. Alhamdulillah saat ini sudah ada seribu hektare lahan sawah yang sudah menggunakan sistem organik di Indramayu," ucap Rustan.

Kemudian, Rustan menambahkan bahwa hamparan sawah organik 1.000 hektare sudah ada di Kecamatan Widasari dan 55 hektare di Kecamatan Jatibarang.

Walaupun sudah mempunyai 1.000 hektare lahan, namun pihaknya terus mengembagkan lahan pertaniannya melalui sistem organik di kecamatan lain.

Baca Juga: Kecerdikan IKN! Progres Konstruksi Proyek Jalan Tol Perdana dan Terpanjang di Kabupaten Penajam Paser Utara Balikpapan Seksi 1B Hampir Rampung

Menurut hasil penelitian, para petani yang mempergunakan lahan sawahnya dengan sistem organik ternyata bisa meningkatkan hasil produksinya. Sebelumnya 6 sampai 7 ton per hektare, kini menjadi 10 per hektare.

"Selain terjadinya peningkatan pada produksi, menggunakan sistem organik juga mampu meningkatkan harga jual karena padi organik lebih mahal dan sehat serta ramah lingkungan," tambahnya.

Di sisi lain, Bupati Indramayu Nina Agustina sangat mengapresiasi kebijakan Kementerian Pertanian RI yang sudah menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai daerah percontohan dalam pengembangan pertanian organik.

"Adanya peningkatan produksi dari yang tadinya 6 ton menjadi 10 ton ini tentu akan meningkatkan pendapatan petani dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," jelas Nina.

Kemudian, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto menjelaskan untuk pengembangan pertanian organik ini akan mengubah kebiasaan petani selama ini yang menggunakan pupuk non organik (kimia) dan beralih ke organik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat