- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai pembangunan IKN Nusantara di Muktamar Pemuda Muhammadiyah.
Jokowi membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain yang mempunyai dua kota besar.
Jokowi menjelaskan alasan utama pembangunan IKN adalah pemerataan.
Baca Juga: Pelecehan Tak Kenal Tempat, Kali Ini Terjadi di Transportasi Umum?
Dikutip harianhaluan dari akun Instagram @totalpolitikcom, Beliau mengatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki 17 ribu pulau namun ekonomi hanya terfokus di Pulau Jawa.
"Tapi satu pulau yang namanya Pulau Jawa itu memiliki PDB ekonomi 58 persen. Ada di Jawa. Terus yang 16.999 pulau itu diberi bagian berapa persen? Semuanya ada di Jawa, 58 Persen," ujar Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, jumlah penduduk di Indonesia juga mayoritas berada di Pulau Jawa. Menurut Jokowi, Pulau Jawa sudah sangat padat.
"Dan 56 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa, betapa sangat padatnya Pulau Jawa. Sehingga memerlukan namanya pemerataan pembangunan. Tidak Jawa-sentris tapi Indonesia-sentris," imbuh Jokowi.
Jokowi menegaskan pemindahan ibu kota ke Kalimantan bukan merupakan gagasan dirinya.
Jokowi menyatakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan merupakan rencana yang sudah lama dipikirkan.
"Yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak Bung Karno tahun 60, Bung Karno sudah akan memindahkan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangka Raya," tegas Jokowi.
Baca Juga: Manjakan Pelanggan, Hotel Santika Premiere Padang Sediakan Wellington Iconic Food dan Bebek Peking
Jokowi juga menyatakan bahwa negara lain memiliki lebih dari satu kota besar.
Beliau berharap Indonesia juga bisa memiliki Jakarta dan Nusantara sebagai kota besar yang ada di Tanah Air.
"Yang berkaitan dengan IKN Nusantara, saya cerita sedikit. Indonesia ini negara besar, negara besar." Kata Jokowi
"Jadi kalau Amerika memiliki New York dan Washington DC, Australia memiliki Melbourne dan Sydney, kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan memiliki Nusantara?" ucap Jokowi.***