bdadinfo.com

Waspada! Gelombang Panas di India Menyebabkan Hampir 100 Orang Jadi Korban - News

Warga India menghadapi Gelombang Panas (Korea Times)


- India menjadi salah satu negara yang sedang berjuang melawan gelombang panas hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Sedikitnya, 96 orang tewas di negara yang memiliki penduduk terbanyak kedua di dunia ini dalam beberapa hari terakhir.

Kematian-kematian ini terjadi sebagian besar pada penduduk yang berusia di atas 60 tahun.

Baca Juga: Jadwal RCTI Hari ini Senin 19 Juni 2023 Lengkap Beserta Link Stream Gratis, Ada Bajaj Bajuri the Movie!

India sendiri telah memperingati adanya gelombang panas dan memperingatkan masyarakatnya untuk tetap berdiam diri di rumah.

Sebagian besar penduduk yang tewas berada di wilayah Uttar Pradesh dengan jumlah 54 korban jiwa.

Pihak berwenang mengatakan bahwa kebanyakan dari korban yang meninggal dunia berada di usia sekitar 60 tahunan dan memiliki catatan riwayat kesehatan sebelumnya hingga diperburuk oleh gelombang panas ekstrim ini.

Baca Juga: Pemprov Sumbar Apresiasi PLN terhadap Gerakan Masyarakat Pemerhati Lingkungan

S. K. Yadav, seorang petugas medis di Ballia mengatakan bahwa dalam tiga hari terakhir, sekitar 300 pasien dirawat di rumah sakit untuk berbagai penyakit yang diperburuk akibat gelombang panas.

Karena gawatnya situasi, pihak berwenang sampai-sampai membatalkan pengajuan cuti para petugas medis di Ballia dan menyediakan tempat tidur tambahan di bangsal darurat untuk mengakomodasi masuknya pasien.

Kebanyakan pasien hadir dengan gejala-gejala seperti demam tinggi, muntah-muntah, diare, kesulitan bernapas dan masalah-masalah yang berhubungan dengan jantung lainnya.

"Ini tidak pernah terjadi di Ballia. Saya tidak pernah melihat orang meninggal karena gelombang panas dalam jumlah yang begitu besar," ucap salah seorang wali pasien yang berada di rumah sakit.

Penduduk Ballia sendiri kini sedang berjuang melawan cuaca panas yang menyengat.

Tercatat suhu maksimum kota ini mencapai 43 - 44.7 derajat Celcius melampaui kisaran normal sebesar lima derajat. Kelembaban relatif tercatat sebesar 25% yang mengintensifkan dampak dari panasnya cuaca.

Akibatnya, orang-orang pun takut keluar rumah hingga jalanan dan pasar setempat sebagian besar sepi pengunjung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat