bdadinfo.com

Tabungan Siswa SD di Pangandaran Tak Dikembalikan, Angkanya Mencapai Rp5 Miliar - News

Jeje Wiradinata Bentuk Tim Khusus  (instagram.com)




- Siapa yang sangka, ternyata uang tabungan siswa SD di Kabupaten Pangandaran yang macet alis belum dikembalikan ke siswa memiliki jumlah yang sangat spektakuler, mencapai Rp5 Miliar.

Kabar uang tabungan siswa SD macet alis ini terungkap saat Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengadakan pertemuan dengan semua pihak terkait kasus tabungan siswa yang macet pada Senin, 19 Juni 2023.

Dalam pertemuan tersebut, hadir para Kepala Sekolah, Komite, dan perwakilan koperasi di Kecamatan Parigi dan Cijulang.

Mereka membahas masalah yang cukup kompleks ini dan terungkap bahwa jumlah dana siswa yang mandek alias tak bisa dicairkan mencapai Rp5 miliar.

Baca Juga: Kota Pariaman Kerjasama dengan Kajian Ketahanan Nasional SKSG UI Susun Strategi Ketahanan

Bupati Pangandaran Bentuk Tim Khusus untuk Menyelesaikan Kasus

Melihat kompleksitas masalah ini, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, akhirnya memutuskan untuk membentuk tim khusus yang akan menangani kasus tabungan siswa SD yang macet ini.

Jeje menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, pihak yang diundang untuk menjelaskan masalah tabungan siswa adalah kepala sekolah, komite, serta perwakilan koperasi di Kecamatan Parigi dan Cijulang.

Tujuannya adalah mendengarkan keluhan dan masalah yang dialami oleh para pihak terkait.

"Saya tadi lebih banyak mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi dan tentu terakhir kita ingin menyelesaikan masalah ini," ujar Jeje setelah rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan satuan pendidikan lainnya di Setda Pangandaran.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Indomaret dan Alfamart Saling Berdekatan

Komposisi Tim Khusus untuk Menangani Kasus

Untuk menyelesaikan kasus tabungan siswa yang macet ini, Jeje Wiradinata membentuk tim khusus.

Tim ini terdiri dari Inspektur Inpektorat Kabupaten Pangandaran, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bagian Hukum, pegiatan hukum, dan beberapa pihak lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

Jeje menambahkan, "Setiap dua minggu, saya akan melakukan evaluasi dan berbicara langsung mengenai langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil."

Dengan dibentuknya tim khusus ini, diharapkan kasus tabungan siswa SD yang macet di Kabupaten Pangandaran dapat segera dituntaskan dan uang tabungan para siswa dapat dikembalikan dengan segera.

Menghadapi Tantangan dalam Menyelesaikan Kasus

Tentu saja, menyelesaikan kasus tabungan siswa SD yang macet senilai Rp 5 miliar ini bukanlah hal yang mudah.

Masalah keuangan yang melibatkan sekolah, komite, dan koperasi membutuhkan pendekatan yang matang dan koordinasi yang baik antara semua pihak terkait.

Jeje Wiradinata dan tim khususnya perlu melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari masalah ini.

Selain itu, mereka juga harus mencari solusi yang dapat mengembalikan uang tabungan siswa dengan cepat dan adil.

Harapan untuk Penyelesaian yang Adil dan Transparan

Masyarakat Pangandaran tentu berharap agar kasus tabungan siswa SD yang macet ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan.

Uang tabungan para siswa merupakan hasil jerih payah mereka dan harus dikembalikan tanpa ada yang hilang.

Jeje Wiradinata, sebagai Bupati Pangandaran, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses penyelesaian kasus ini berjalan dengan baik dan semua pihak terkait bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik.

Dalam kasus tabungan siswa SD di Kabupaten Pangandaran yang macet, terungkap bahwa jumlah dana yang belum dikembalikan mencapai Rp 5 miliar.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, membentuk tim khusus yang akan menangani kasus tersebut.

Tim ini terdiri dari berbagai pihak, termasuk Inspektur Inpektorat Kabupaten Pangandaran, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bagian Hukum, dan pegiatan hukum. Diharapkan dengan adanya tim khusus ini, masalah tabungan siswa dapat segera diselesaikan dan uang tabungan dapat dikembalikan kepada para siswa dengan cepat.

Proses penyelesaian kasus ini tentu tidak mudah, tetapi harapan masyarakat Pangandaran adalah agar penyelesaian dilakukan dengan adil dan transparan.

Semua pihak terkait harus bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat