- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang bernama Hadi Tjahjanto telah mengungkapkan sebuah program yang luar biasa, yaitu Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), yang ternyata telah menjelma menjadi kekuatan revolusioner bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Utara.
"PTSL di Sumatera Utara berjalan lancar dan sukses. Saya berharap Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat memberikan dukungan penuh untuk mempertahankan kerjasama yang positif ini demi kelancaran administrasi pertanahan di wilayah ini,” ujar Hadi Tjahjanto dari Youtube Kementerian ATR BPN
Menurut Hadi mengungkapkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara, terjadi peningkatan nilai ekonomi yang luar biasa selama satu tahun pada tahun 2022, mencapai sekitar Rp36,32 triliun. Angka ini terdiri dari penerimaan dari Hak Tanggungan sebesar Rp35 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp105,5 miliar, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp884,7 miliar, serta Pajak Penghasilan PPH sebesar Rp323,7 miliar.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Dukung Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari
Tidak hanya itu, saat ini sebanyak 118 Kabupaten/Kota di Indonesia telah meringankan BPHTB, termasuk 13 Kabupaten/Kota yang berada di Sumatera Utara. Prestasi luar biasa Kementerian ATR/BPN juga tercermin dalam penyelamatan aset negara melalui sertifikasi aset, dengan nilai yang berhasil diselamatkan mencapai sekitar Rp643,9 Triliun selama setahun terakhir.
Saat berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, Menteri ATR/BPN secara simbolis menyerahkan 857 sertifikat milik 28 Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota serta 218 sertifikat milik pemerintah provinsi. Dengan pemberian sertifikat aset pemerintah ini, Hadi Tjahjanto berharap kolaborasi yang sinergis antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan seluruh jajaran Forkopimda dapat berlanjut dalam mendukung kelancaran Program Strategis Kementerian seperti PTSL dan Reforma Agraria.
“Kita memiliki tujuan yang sejalan, yaitu memastikan bahwa masyarakat benar-benar merasakan keberadaan negara dengan adanya kepastian hukum terkait hak atas tanah dan kepastian dalam aspek perekonomian mereka,” kata Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Profil Farri Agri, Pemain Liga Qatar yang Ternyata Lahir di Aceh dan Pernah Main di Persija Jakarta
Dari sudut pandang lain, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara juga menyampaikan data yang menarik. Pada triwulan pertama tahun 2023, ekonomi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar 4,87 persen jika dibandingkan dengan triwulan pertama tahun sebelumnya (year on year).
"Produk Domestik Regional Bruto ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku-red) Sumatera Utara pada triwulan pertama tahun 2023 mencapai Rp251,95 triliun," kata Kepala BPS Sumatera Utara, Nurul Hasanudin, melalui situs BPS Sumatera Utara.
Pada triwulan pertama tahun 2022, PDRB ADHB Sumatera Utara sebesar Rp225,64 triliun. Namun, jika dilihat secara kuartal, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada Januari hingga Maret 2023 mengalami penurunan atau kontraksi sebesar 0,45 persen.
Secara nasional, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan I tahun 2023 lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama (year on year), yaitu 5,03 persen.
Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan I tahun 2023 (year on year) lebih tinggi daripada rata-rata pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada periode yang sama, yaitu mencapai 4,79 persen.
Menurut BPS Sumatera Utara, catatan ini merupakan peningkatan yang positif dibandingkan sebelumnya, karena pada triwulan I selama periode 2021-2022, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara selalu berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera.
Baca Juga: Perjuangan Rusman Maamoer, Pengusaha Padang yang Berhasil Mendirikan Supermarket Islami