- Parapat, sebuah kota kecil yang indah di tepi Danau Toba, Sumatera Utara, memiliki sebuah jejak sejarah yang tak terlupakan.
Di balik keindahan alamnya, Parapat pernah menjadi saksi bisu dari peristiwa bersejarah dalam kehidupan proklamator kemerdekaan Indonesia, yaitu Soekarno.
Pada tahun 1949 hingga 1950, Soekarno diasingkan ke Parapat oleh pemerintahan Belanda yang saat itu menguasai Indonesia.
Sebagaimana telah dikutip News dari Kaskus, inilah penjelasan tentang pengasingan Soekarno di Parapat, Sumatera Utara.
Latar Belakang Pengasingan Soekarno
Pengasingan Soekarno ke Parapat terjadi setelah peristiwa Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948.
Saat itu, Belanda melakukan invasi besar-besaran ke wilayah Republik Indonesia dengan tujuan menguasai kembali wilayah yang sebelumnya telah dikuasai oleh Belanda.
Perang antara pihak Indonesia dan Belanda menyebabkan banyak tokoh-tokoh proklamator Indonesia menjadi buronan dan mengalami penangkapan.
Salah satu yang menjadi target adalah Soekarno, presiden pertama Indonesia dan proklamator kemerdekaan.
Pada tanggal 19 Desember 1948, Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta, ditangkap oleh tentara Belanda dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Operasi Kraai".
Setelah ditahan, mereka kemudian diasingkan ke berbagai tempat di Indonesia, termasuk Parapat di Sumatera Utara.
Baca Juga: Fantastis! Inilah 5 Orang Batak Terkaya dari Sumatera Utara, 3 Diantaranya Masuk Majalah Forbes