bdadinfo.com

Misteri Tapak Purbakala Lembah Bujang: Pusat Pemerintahan Kerajaan Malayu di Pulau Sumatera - News

Misteri Tapak Purbakala Lembah Bujang di Pulau Sumatera (Youtube Pegawai Jalanan)

- Kerajaan Malayu, atau dalam bahasa Cina dikenal sebagai Melayu, adalah sebuah kerajaan yang berlokasi di Pulau Sumatera.

Kerajaan ini didirikan pada abad ke-7 dan memiliki pusat pemerintahan awal di Minanga, yang sekarang dikenal sebagai Minangkabau.

Berdasarkan informasi dari Channel Youtube Pegawai Jalanan, pada abad ke-13, pusat pemerintahan Kerajaan Malayu berpindah ke Dharmasraya, dan kemudian pada awal abad ke-15 berpusat di Pagaruyung.

Baca Juga: Fakta Unik Suku Nias, Balutan Tradisi Leluhur di Tanah Sumatera Utara

Kerajaan ini berada di Pulau Swarna Bumi, yang oleh para pendatang disebut sebagai Pulau Emas.

Sebelum direbut oleh Kerajaan Sriwijaya pada tahun 682 Masehi, Kerajaan Malayu memiliki kendali atas perdagangan di Selat Malaka.

Penggunaan istilah "Melayu" sudah dikenal sekitar tahun 100-150 Masehi, seperti yang dapat ditemukan dalam buku Geografis Sintaksis yang merujuk pada "Maleo Kolon".

Baca Juga: Legenda Orang Bunian, Sisi Misterius Kepercayaan Masyarakat Minangkabau, Mitos Atau Fakta?

Pada zaman Gautama Buddha, terdapat istilah "Malaya Dwipa" dalam kitab Hindu Purana yang menggambarkan wilayah dikelilingi air.

Sebelum masuknya Islam, agama yang dianut oleh raja-raja Malayu adalah Hindu Budha dan Animisme.

Pengaruh bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa sangat terlihat, menunjukkan pengaruh dari India. Tapak situs purbakala kerajaan ini terletak di Lembah Bujang, selatan Alor Star, ibu kota Kedah.

Baca Juga: Solusi Udara Jabodetabek Memburuk, Jokowi: Pancing Hujan dengan Rekayasa Cuaca

Lembah ini membentang dari Gunung Jerai di utara hingga muara Sungai Mudah di selatan.

Situs-situs purbakala ditemukan di sekitar tepian Sungai Mudah, yang dulunya adalah pusat pelabuhan niaga sejak abad ke-5 Masehi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat