- Sosok presiden pertama Indonesia, sekaligus pahlawan revolusi, Ir Soekarno pernah diasingkan ke Bengkulu oleh penjajah karena tekat dan perjuangannya memerdekakan Indonesia.
Jejak singkat Soekarno di Bengkulu ternyata masih menyimpan cerita sampai dengan saat ini.
Dimana, Bung Karno (sapaan karib Soekarno), dalam pengasingannya itu sempat membantu mendesain ulang masjid yang berlokasi tak jauh dari kediamannya.
Baca Juga: Unik! Gerakan Tari Asal Sumatera Barat ini Lahir Dari Perguruan Pencak Silat
Untuk diketahui, terdapat lebih dari 2.000 masjid dan surau berdiri di Provinsi Bengkulu. Tapi dari ribuan, ada masjid yang paling teristimewa, yaitu Masjid Jamik Bengkulu.
Lalu, apa kaitannya antara Bung Karno dengan Masjid Jamik Bengkulu? Ini ulasannya.
Dahulu Masjid Jamik Bengkulu ini masih berupa musala yang diberi nama Surau Lamo. Dalam Bahasa Bengkulu, artinya adalah Surau Tua.
Baca Juga: Piala AFF U-23 2023: Shin Tae-yong Ungkapkan Penyesalan atas Pembatalan Komang Teguh dan Titan Agung
Surau Lamo dibangun oleh saudagar keturunan Bugis, Sulawesi Selatan bernama Daeng Makulle pada awal abad 18.
Makulle merupakan seorang datuk dagang dari daerah Tengah Padang. Oleh karena itu pula surau tersebut dikenal sebagai Surau Gadang atau Masjid Jamik Tengah Padang.
Saat itu, Surau Lamo posisinya tak jauh dari makam pahlawan nasional, Sentot Alibasya alias Pangeran Diponegoro.
Mulanya, masjid ini bentuknya masih sangat sederhana, hanya beratapkan rumbia, tiang-tiang dan lantainya terbuat dari kayu.
Ketika memasuki abad 19, bangunan masjid dipindahkan ke lokasi sekarang dan lebih berkembang.
Masjid berada di pusat perdagangan serta berfungsi untuk mempertemukan banyak kalangan ketika salat lima waktu.