- Beberapa waktu lalu, Tol Kayuagung-Palembang-Betung atau Tol Kapal Betung sempat menjadi sorotan karena dilaporkan banyak lubang dan bahkan sempat memakan korban.
Hal ini membuat pihak pengelola Waskita Sriwijaya Tol melakukan gerak cepat menambah lubang-lubang tersebut dengan mendatangkan aspal langsung dari Korea Selatan.
Beberapa fakta lain muncul dari pembangunan proyek Tol Kapal Betung diantaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Legenda Keberanian Niniak Gadang Bahan, Kisah Asal Usul Danau Kembar di Sumatera Barat
Fakta pertama, Tol Kapal Betung dibangun diatas rawa.
Disebutkan oleh Kepala BPJT Danang Parikesit, pembangunan proyek Tol Kapal Betung tahap 1 sepanjang 42,5 km dibangun diatas tanah rawa.
Sekiranya ada sekitar 22 km ruas jalan Tol Kapalbetung ini dibangun di atas tanah rawa.
Baca Juga: Tips Kesehatan: Serupa Tapi Tak Sama! Ternyata Inilah Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Selain itu, ruas tol ini juga dikelilingi oleh banyak sungai sehingga membutuhkan jembatan penghubung yang kokoh.
Tentunya pembangunan ruas tol ini akan menggunakan teknologi yang paling mutakhir yang ada di dunia.
Tercatat di ruas ini terdapat jembatan tol terpanjang yakni Jembatan Ogan dengan panjang 1,6 km.
Baca Juga: Mengenal SMP Negeri 1 Padang, Sekolah Negeri di Sumatera Barat yang Melahirkan Tokoh Pejuang Hebat
Ada tiga jembatan panjang yang dibangun di atas Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Keramasan.
Ketiga jembatan ini memiliki bentang yang sangat panjang bahkan lebih dari satu km.