- Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil menjadi sorotan publik setelah menyebut pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) iblis. Banyak orang pun yang penasaran dengan profil Bupati Meranti yang dinilai kontrovesial itu.
Sebelumnya, Bupati Meranti geram dan memprotes soal dana bagi hasil (DBH) untuk daerah penghasil minyak dan gas. Dia menilai pemerintah pusat hanya mengeruk keuntungan minyak di daerah Kepulauan Meranti.
Sementara daerahnya, kata Bupati Meranti, tak pernah menerima rincian penerimaan daerah atas hasil sumber daya alam dan dana yang diterima daerahnya pun diklaim sangat kecil.
Baca Juga: Merasa Daerahnya Tak Diurus Pemerintah Pusat, Bupati Meranti Ingin Gabung Negara Tetangga
"Ini orang Keuangan isinya iblis atau setan. Jangan diambil lagi minyak di Meranti itu. Gak apa-apa, kami juga masih bisa makan. Daripada uang kami dihisap oleh pusat," ujar ujar Bupati Meranti Muhammad Adil dalam video berdurasi 1 menit 55 detik yang viral di sosial media belakangan ini.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pernah memberikan teguran keras kepada Bupati Meranti usai pernyataan kontroversialnya beredar luas di media sosial.
Tito berharap kepala daerah mampu menjaga etika termasuk dalam bertutur, sekali pun memiliki perbedaan pendapat maupun pandangan dengan pihak lain.
Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Bupati Meranti Layak Dapat Pangkat Kolonel Tituler
Hal ini menurut Tito penting disadari dan dilakukan, terlebih di tengah akses informasi yang begitu mudah saat ini, setiap perkataan yang diucapkan maupun perbuatan yang dilakukan sangat mudah diketahui publik.
Profil Bupati Meranti
Sosoknya yang dinilai tegas dan tak neko-neko membuat publik penasaran dengan sosok yang pernah gagal di Pilkades itu.
Berikut telah dirangkum profil Bupati Meranti Muhammad Adil dari berbagai sumber.
Muhammad Adil menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024. Politisi asal Riau itu lahir di Selatpanjang, Kepaluan Meranti, Provinsi Riau pada 18 April 1972.
Muhammad Adil merupakan alumni dari Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. Dia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di kampus tersebut.