bdadinfo.com

Parah! Biaya Layanan 100 Persen AdaKami Muncul Setelah Approve, OJK ke Mana? - News

Biaya layanan AdaKami mencapai 100 persen (Freepik)



- Pinjaman online telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang membutuhkan dana cepat dan tanpa ribet.

Kecepatan persetujuan dan kenyamanan dalam mengajukan pinjaman membuatnya menarik.

Namun, akhir-akhir ini muncul polemik di kalangan nasabah AdaKami yang mengeluhkan biaya layanan yang hampir 100 persen dari pokok pinjaman.

Baca Juga: Habiskan Rp112,5 Triliun, Inilah Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Parahnya, biaya layanan tersebut baru muncul setelah nasabah mengapprove pinjaman.

Seperti apakah polemik ini berkembang? Ke manakah OJK?

AdaKami merupakan salah satu layanan yang menyediakan jasa pinjaman online bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.

Baca Juga: Lulusan SMA/SMK Bisa Jadi PNS di Kemenkumham dan Kejaksaan! Cek Syarat dan Formasi Daftar CPNS di Sini

Ada berbagai jangka waktu tenor pinjaman yang bisa dipilih oleh nasabah, mulai dari 1-12 bulan.

Namun sayangnya, mulai banyak keluhan dari nasabah tentang biaya layanan dari AdaKami yang dinilai tidak manusiawi.

Bagaimana tidak? Biaya layanan AdaKami bisa mencapai hampir 100 persen.

Baca Juga: Bingung Belajar CPNS dari Mana? Ini 6 Rekomendasi Channel YouTube yang Bisa Bantu Kamu Belajar dengan Gratis

Awal mula kasus ini muncul setelah dibagikan oleh sebuah akun twitter @PartaiSocmed.

Di salah satu postingan, akun tersebut mengungkap cara dc AdaKami yang meneror nasabahnya dengan mengirimkan link bundir.

Pada postingan tersebut, ada salah seorang netizen yang turun menyuarakan pendapatnya.

Baca Juga: Cuma Punya Ijazah SMA/SMK? Cocok Daftar CPNS 2023 untuk Dapatkan Posisi Ini

Dia melampirkan gambar tangkapan layar percakapan dirinya dengan admin AdaKami.

Terlihat admin AdaKami mengaku bahwa semua biaya bunga sudah sesuai ketentuan dan standar yang diberikan oleh OJK.

Lalu, netizen tersebut menunjukkan jumlah pinjamannya, yaitu sejumlah Rp6.050.000.

Baca Juga: Bertambah Satu Lagi! Ruas Tol Sumatera Utara Ini akan Beroperasi Tanpa Tarif

Sedangkan, total biaya layanan sebesar Rp4.118.472, total bunga Rp231.460, dan PPN Rp216.456.

Jika dihitung, maka total keseluruhan pinjaman yang harus dibayarnya adalah sebesar Rp10.161.388.

Namun sayangnya, admin AdaKami sama sekali tidak memberikan tanggapan apapun.

Baca Juga: Peluang Lulus Besar! Ini loh 7 Instansi Paling Sepi Peminat di CPNS 2023

Melihat hal tersebut, @PartaiSocmed ikut berkomentar.

"Dalam simulasi ada tentang biaya layanan jugakah?" tanya akun @PartaiSocmed.

Tak disangka, ternyata pada saat simulasi sama sekali tidak ditunjukkan total biaya layanan yang akan muncul.

Baca Juga: 5 Jurusan Paling Dibutuhkan dalam Seleksi CPNS 2023, Ada Lulusan SMA hingga S1

"Gak kak, jadi biaya layanannya muncul setelah kita approve. Padahal aku baru mau cek bunganya," jawabnya.

Hal mengejutkan ini tentunya membuat netizen lain merasa kaget dan menganggap hal ini merupakan jebakan.

"Jir dah gue duga. Kalo ada BIAYA LAYANAN yang hampir 100% dari total pinjaman, gue yakin banyak yang MUNDUR/CANCEL," komen @zeo***.

Baca Juga: Pemprov Sumbar Umumkan Seleksi PPPK Tenaga Guru 2023, Berikut Ini Formasi untuk Disabilitas!

"Karena kalo melihat dari jumlah BUNGA nya termasuk kecil dan masuk akal PLUS ada embel-embel @ojkindonesia (lembaga paling ga guna di Indonesia)," sambungnya.

Ada juga yang mendesak OJK untuk mengusut kasus pinjaman online yang mencekik nasabah seperti ini.

"Penipuan dong, @ojkindonesia coba donk kalian investigasi ini pinjol. Pura-pura mau pinjam. Jangan percaya apa kata perusahaannya. Tapi di cek bener tidak ada biaya layanannya jauh lebih besar dari bunga," tulis @budi****.

Baca Juga: Terhindar dari Riba, Inilah Prinsip Keuangan Syariah yang Diminati oleh Masyarakat Indonesia

Kasus-kasus seperti ini membuat netizen dipaksa untuk lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk melakukan pinjaman online.

Meskipun, penyedia layanan pinjaman online tersebut mengaku sudah dalam pengawasan OJK.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat