bdadinfo.com

Masyarakat Sumatera Barat Kenang Tragedi Pilu 30 September, Gempa Bumi dari Patahan Mentawai pada 2009 Silam - News

Ilustrasi Dampak Gempa Bumi (PIXABAY)

Indonesia merupakan negara dengan letak geografi yang masuk di wilayah "cincin api pasifik'".

Istilah tersebut merujuk kepada kondisi daerah yang memiliki aktivitas geologis dengan banyaknya gunung api yang aktif serta menjadi pertemuan antar lempeng tektonik.

Sehingga negara yang termasuk dalam wilayah ini rawan terhadap letusan gunung api gempa bumi hingga dapat memicu terjadinya tsunami.

Baca Juga: Manchester United Telan Kekalahan, Erik Ten Hag Minta Fans Bersabar terhadap Penampilan Marcus Rashford

Hal ini terjadi pada hari itu, Rabu, 30 September 2009 Pukul 17.16 lewat sepuluh detik.

Dengan kekuatan 7,6 skala richter, gempa bumi besar menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan parah di Provinsi Sumatera Barat.

Gempa ini dirasakan secara kuat hampir di seluruh wilayah Sumatera Barat dengan pusat gempa (episentrum) 57 kilometer di Barat Daya Kota Pariaman dan kedalaman (hiposentrum) 71 kilometer.

Baca Juga: Jembatan Layang Terpanjang Tol Padang-Sicincin Gunakan Ratusan Tiang Pancang: Rampung Sebelum Lebaran 2024

Diketahui bahwa gempa kedua ini berasal dari patahan Mentawai di bawah laut.

Namun, kurang dari 24 jam, terjadi kembali gempa bumi kedua, tepatnya pada Kamis, 1 Oktober 2009 pukul 08.52 WIB.

Gempa ini dengan kekuatan 6,8 skala richter yang berpusat di 46 kilometer tenggara kota Sungaipenuh dan berasal dari patahan Semangko di daratan.

Baca Juga: PSM Makassar Kalah dari PSIS Semarang Dengan Skor Tipis, Juara Bertahan Liga 1 Makin Tersedak

Kedua gempa bumi ini terjadi akibat adanya pergerakan lempeng bumi baik di dalam maupun permukaan bumi.

Hal tersebut mengacu kepada Provinsi Sumatera Barat sendiri terletak pada wilayah pertemuan antara lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan patahan sesar semangko.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat