bdadinfo.com

Jadi Kota Mati! Mega Proyek di Lampung ini Mangkrak, Padahal Sudah Habiskan Rp1,2 Triliun - News

Jadi Kota Mati! Mega Proyek di Lampung ini Mangkrak, Padahal Sudah Habiskan Rp1,2 Triliun/ Ameera


- Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam sebuah negara maka harus mampu membangun beberapa proyek infrastruktur.

Karena dengan membangun infrastruktur diharapkan mampu mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Namun, pembangunan proyek tak selalu berjalan mulus dan beberapa diantaranya berujung terbengkalai atau mangkrak seperti mega proyek di daerah Lampung.

Baca Juga: Belum Rampung Hingga Kini, Pembebasan Lahan Menjadi Faktor Hambatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera Barat

Padahal mega proyek di Lampung ini sudah menelan dana yang fantastis yakni Rp 1,2 Triliun.

Dilansir  dari unggahan kanal YouTube BLACKPACKER TV, megq proyek ini menjadi sorotan karena kondisinya yang cukup memprihatinkan.

Hingga disebut seperti kota mati karena proyek pembangunan Kota Baru Lampung ini mangkrak.

Baca Juga: Luar Biasa! Jadi Pilihan Paling Dicintai Saat Mudik Nataru, Jutaan Umat Banjiri Jalan Tol Trans Sumatera

Lokasi proyek Kota Baru Lampung ini berada di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.

Kawasan ini dianggap strategis karena dekat dengan ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar ini, namun banyak yang menyebut akhirnya tidak termanfaatkan secara maksimal.

Mega proyek Kota Baru Lampung sudah dilaksanakan pada akhir masa kepemimpinan Gubernur Sjachroedin ZP pada tahun 2014.

Baca Juga: Mantap! Ruas JTTS yang Satu Ini Dikebut Pemerintah, Palembang - Jambi Cuma 3 Jam

Proyek pembangunan yang ditargetkan selesai pada tahun 2014, malah sudah 9 tahun terbengkalai.

Padahal perencanaan proyek sudah dirincikan yakni terdapat 4 gedung utama meliputi, kantor Gubernur Lampung anggarannya Rp72 miliar, gedung DPRD Provinsi Lampung anggarannya Rp46 miliar, balai adat anggaran Rp1,5 miliar, dan masjid agung anggarannya Rp20 miliar.

Mega proyek ini dihentikan dengan alasan dialihkan ke persoalan lain seperti pembangunan jalan, irigasi, pengembangan pariwisata, dan sumber energi pada masa kepemimpinan Gubernur Ridho Ficardo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat