– Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Medan, Bobby Nasution meninjau proyek pembangunan stasiun jalur kereta api (KA) layang rute Medan-Binjai Tahap II pada Sabtu 29 September 2022.
Oleh karena itu melalui pembangunan infrastruktur transportasi publik yang dilaksanakan di kota Medan, Menhub mengajak masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal.
Jalur kereta api merupakan jalur yang terbagi dari rangkaian petak jalan rei yang seperti ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api.
Adapun ruang pengawasan jalur kereta api termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukan bagi lalu lintas kereta api.
“Pembangunan angkutan massal dibutuhkan di kota Medan yang sudah mulai macet,” ujar Menhub sebagaimana dikutip dari dephub.go.id.
Selain itu Menhub menyatakan bahwa pembangunan jalur kereta yang sudah terhubung dari Kualanamu ke Medan akan dilanjutkan dari Medan hingga ke Binjai sepanjang 21,7 Km’sp yang saat ini hanya memiliki jalur (single track).
Adapun Menhub ingin memastikan pembangunan yang dilaksanakan bisa dirasakan kegunaannya oleh masyarakat.
“Kita bangun tidak boleh asal-asalan. Harus delivered atau sampai manfaatnya kepada masyarakat,” ujar Menhub.
Menhub mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan angkutan massal kereta api terdapat tiga langkah utama yang harus dilaksanakan.
Pertama yakni headway atau waktu tunggu kedatangan antarkereta harus pendek atau singkat, antara 15 sampai dengan 30 menit tersebut.
Baca Juga: Pantas Biayanya Rp12 Triliun, Ruas JTTS ini Manfaatnya Luar Biasa dan Terapkan Teknologi Canggih!
Kedua, terdapat sejumlah titik-titik stasiun yang dapat dilewati dan ketiga, integrasi antarmodanya harus baik dengan diharapkannya angkutan massal di kota Medan akan lebih baik dan optimal.