bdadinfo.com

Bendungan Raksasa Ini Mampu Tingkatkan Potensi Pertanian di Kalimantan Selatan, Telan Biaya Rp986 Miliar - News

Bendungan Tapin  (Djkn.kemenkeu.go.id)

Kementerian PUPR sedang memaksimalkan pemanfaatan Bendungan Tapin oleh masyarakat melalui pengembangan jaringan irigasi dan rencana pengembangan kawasan pariwisata.

Bendungan Tapin terletak di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan adalah bendungan multifungsi.

Diketahui, Bendungan Tapin diresmikan oleh Jokowi pada awal 2021 dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan pangan di Indonesia.

Baca Juga: Bukan Maen! Usung Konsep Teras Langit, Pakuwon Nusantara Ciptakan Kawasan CBD di IKN

Namun Kepala Balai Wilayah Sungai atau BWS Kalimantan III Banjarmasin, Fikri Abdurrachman menyatakan Bendungan Tapin memiliki potensi penyediaan air baku sebesar 500 liter per detik sebagaimana dikutip dari pu.go.id.

Bukan hanya itu saja melainkan Bendungan Tapi memiliki penyediaan irigasi seluas 5.472 hektar yang disalurkan melalui Daerah Irigasi atau DI Tapin.

“Pengembangan DI Tapin merupakan wujud nyata pemanfaatan Bendungan Tapin agar air bisa dengan mudah diatur sedemikian rupa agar selalu ada dan tidak kering. Progres fisik pengembangan DI Tapin saat ini telah mencapai 75,22% dan ditargetkan rampung akhir tahun 2022,” ujar Fikri.

Baca Juga: Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun Akhir 2023, Bakal Efektif Kurangi Jumlah Kecelakaan di Tanjakan Ekstrem

Adapun Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A Sumber Harapan Desa Bungur Baru Kabupaten Tapin, Nafiah mengatakan sebelum adanya Bendungan Tapin seluruh petani di Kabupaten Tapin hanya dapat menanam.

Seluruh petani yang berada di Kabupaten Tapin hanya dapat menanam 1 kali dalam setahun namun setelah adanya Bendungan Tapin jadi bertambah 2 atau 3 kali dalam setahun.

Nafiah menyatakan apabila sebelumnya produksi pertanian petani kurang lebih 3-4 ton per hektar setelah ada irigasi dari Bendungan Tapin.

Baca Juga: Panjangnya Lebih dari 1.400 meter, Bunker Peninggalan Kekejaman Jepang di Sumatera Barat ini Ramai Dikunjungi

Hasil tani di daerah sendiri dapat sampai 7-8 ton per hektar untuk 1 kali tanam saja jadi misal dapat 2 atau 3 kali tanam maka hasil tani akan melimpah.

Setelah itu Nafiah berharap pemerintah juga dapat membangun jaringan irigasi tersier di Tapin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat