- Menuju Net Zero Emission 2060, PLN berkomitmen melakukan upaya pengurangan emisi karbon melalui pengembangan PLTS Terapung Cirata.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata akan mampu menekan emisi karbon sebesar 214 ribu ton CO2 per tahun.
Proyek PLTS Cirata merupakan proyek kerja sama antara PLN melalui PLN Nusantara Power sebesar 51 persen dengan perusahaan asal uni Emirat Arab (UEA), Masdar, sebesar 49 persen.
Baca Juga: Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 5 Latihan Soal Halaman 58 59 60 Adab dalam Bertamu
Produksi listrik PLTS Cirata akan masuk ke dalam transmisi listrik Jawa-Bali dan disalurkan ke gardu milik PLN sebesar 192 MWp.
Proyek pembangunan PLTS Terapung Cirata sempat terlambat dari target peresmian karena adanya wabah COVID-19.
Sehingga peresmiannya sempat tertunda pada tahun 2022 dan kini sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Kamis, 9 November 2023 lalu.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Mengunduh Sertifikat CPNS 2023, Sudah Langsung Bisa Diakses Setelah Tes SKD
Berikut fakta proyek PLTS Terapung Cirata yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
1. PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara
PLTS Terapung Cirata berlokasi di tiga Kabupaten Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat.
PLTS terapung ini dibangun di atas Waduk Cirata dan memiliki luas sebesar 200 hektare.
Proyek ini menjadi PLTS Terapung terbesar se-Asia Tenggara dan merupakan PLTS terbesar ketiga di dunia.