– Provinsi kembali disibukkan dengan pembangunan infrastruktur di wilayahnya.
Selain terus menggesa pembangunan jalan tol, Riau juga tengah berfokus pada proyek Flyover Simpang Panam.
Tahun 2024 ini, Riau akan mulai melakukan pembebasan lahannya. Bagaimana hitung-hitungan lahan yang harus tergilas karena dampak pembangunan flyover ini? Lalu berapa dana yang dialokasikan pemerintah untuk pembebasan lahannya?
Jika tahap pembebasan lahannya mulai digencarkan pada tahun 2024, maka untuk pembangunan flyovernya sendiri ditargetkan baru akan dimulai pada tahun 2025 mendatang.
Kendati demikian, untuk pembangunan fisik flyovernya akan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR sepenuhnya dan begitu pula dengan DED, Kementerian PUPR yang akan mengerjakan.
Untuk itu, demi mengejar target konstruksinya dalam kurun waktu satu tahun ini. Riau akan mengalokasikan anggara senilai Rp70 miliar untuk pembebasan lahannya.
Adapun karena anggarannya yang cukup besar yakni senilai Rp70 miliar, untuk pembebasan lahan tahun ini tidak bisa langsung dianggarkan semua.
"Tahun ini kita anggarkan untuk pembebasan lahanya, tapi belum semuanya, karena anggarannya cukup besar Rp 70 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Arief Setiawan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menurut rencana, Flyover Simpang Panam ini akan membentang dan dibangun lurus.
Cakupannya yakni mulai dari Subrantas ke HR Soebrantas arah Bangkinang.
Pembangunannya tidak dari arah Garuda Sakti atau Kubang Raya.