bdadinfo.com

Indonesia Emas di Tengah Gemerlap Lampu Kota: Proyek Kereta Otonom 'ART' Menuju Masa Depan Transportasi - News

Proyek pembangunan Autonomous Rail Transit (ART) di ibu kota Nusantara adalah sebuah inovasi transportasi tanpa rel yang diharapkan menjadi langkah revolusioner menuju masa depan yang lebih baik bagi transportasi Indonesia, serta menjadi contoh inspiratif bagi dunia.

- Kehidupan malam terlihat gemerlap di ibu kota Nusantara, yang penuh semangat untuk masa depan yang cemerlang. 

Indonesia Emas berada di tengah gemerlap lampu dan kita sedang menyaksikan inovasi yang memimpin kita menuju masa depan yang lebih baik. 

Inovasi ini adalah kereta otonom, atau yang lebih dikenal dengan nama Autonomous Rail Transit, yang sedang digarap oleh pemerintah di ibu kota Nusantara. 

Baca Juga: Jalan Tol Cipali, Salah Satu Tol Terpanjang di Pulau Jawa Menjadi Warisan Infrastruktur Pemerintahan Joko Widodo

Kereta ini merupakan bagian penting dari infrastruktur transportasi yang akan membawa kita ke era transportasi masa depan.

Seperti yang dikutip dari YouTube Lensa Nusantara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut proyek ini dengan optimisme yang besar. 

Dia menggambarkan bahwa penggunaan Autonomous Rail Transit (ART) di ibu kota Nusantara adalah lompatan besar dalam penggunaan teknologi transportasi masa depan, yakni kereta tanpa rel. 

Baca Juga: Inilah Harga Pertamax Terbaru Per 1 Maret 2024, Beberapa Wilayah di Indonesia Kompak dengan Harga Rp13.500 per Liter

"Penggunaan ART di IKN adalah lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan, yakni kereta tanpa rel. Saya lihat pembangunannya berjalan sesuai rencana," ujarnya.

Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa pembangunan jalur ART sedang berjalan sesuai rencana.

Pembangunan jalur ART tahap 1 dengan panjang sekitar 1,2 kilometer dan tahap 2 dengan panjang sekitar 5,2 kilometer.

Proyek ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk menyediakan sarana prasarana yang memadai. 

Baca Juga: Harga Mobil Listrik Wuling Terbaru dan Prospeknya di Pasar Otomotif

Nantinya, jalur dan halte ART akan berbagi ruang dengan Bus Rapid Transit (BRT), memberikan alternatif transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien bagi masyarakat.

Satu set kereta ART terdiri dari dua gerbong dengan kapasitas penumpang mencapai 324 orang dan kecepatan operasional mencapai 40 km/jam dengan maksimal 70 km/jam. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat