bdadinfo.com

Lafal Doa Buka Puasa Ada yang Berbeda, Inilah Cara Mengenali Arti dari Doa Berbuka Puasa bagi yang Belum Tahu. - News

Ini Jadwal Imsakiyah Kota Padang Jumat 23 Maret 2023, Lengkap dengan Doa Niat Puasa dan Doa Berbuka Puasa (Ilustrasi Sahur (RSUD Bangkinang))

- Ramadhan merupakan perayaan yang dilaksanakan selama 1 bulan penuh, dengan menjalankan Ibadah puasa dari menjelang subuh hingga adzan Maghrib berkumandang.

Namun, tidak banyak yang tahu jika kalau dalam membuka puasa, sering membaca doa yang sudah dimengerti, maupun yang belum pernah mendengar istilah semacam ini.

Untuk itu, marilah mengenal doa Berbuka Puasa yang harus diketahui bagi seluruh kalangan Muslim dan Muslimah, terutama bagi kalangan Generasi Z sekalipun.

Baca Juga: HK Gerak Cepat Tangani Padang Pariaman Beri Bantuan Atasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor, Gunakan Teknologi Canggih dari Jalan Tol Padang-Sicincin?

Doa buka puasa, menjadi amalan yang banyak dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia, bahkan di Indonesia sering menyaksikan pemutaran pembacaan doa tersebut saat menjelang waktu berbuka puasa.

Bahkan, tidak jarang siaran pembacaan doa berbuka puasa, dilakukan oleh beberapa artis terkenal yang beragama Islam, sehingga menjadi sesuatu yang sering dilakukan setiap Ramadhan.

Namun, muncul perdebatan yang cukup sengit, apalagi bahwa doa buka puasa yang selama ini populer, dan dilantunkan pada siaran televisi, merupakan doa yang salah, dan berlandaskan hadits lemah.

Baca Juga: Sumatera Utara Penuh Kebahagiaan! Pengguna Jalan Tol Kebanggaan Bakal Gunakan Aplikasi Tercanggih, Gak Perlu Ribet Pas Bayar?

Di sisi lain, ada doa yang dinilai benar dengan hadits sahih, sehingga ada 2 pengucapan Doa Buka Puasa yang mungkin akan membingungkan mana yang benar untuk diucapkan.

Untuk doa berbuka puasa yang populer, dan sering dilantunkan dalam siaran televisi berbunyi :

Allahumma lakasumtu wa bika amantu wa‘ala rizqika afthortu

Artinya: “Ya Allah, untukmu aku telah berpuasa, dan kepadamu telah berbuka puasa”


Baca Juga: Sedih! Sebulan Lagi Lebaran, Jalan Tol Pekanbaru - Dumai Tengah Sosialisasikan Tarif Tol Tapi Naiknya Biaya Bikin Gigit Jari
Doa buka puasa yang populer saat ini, menjadi bacaan yang dilafalkan sebelum berbuka, dan doa berbuka puasa lainnya, kerap dibandingkan dengan doa tersebut berbunyi :

Dzahabazh zama’u, wabtalatil ‘urumqu wa tsabatal ajrun, insyaa Allah

Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala tetap, insya Allah”

Baca Juga: Senilai Rp43 T! Kalimantan Timur Mulai Konstruksi Bandara Terbesar Berstandar VVIP di Lahan Ratusan Hektare, Kapan Rampung?

Nah, Berbeda dengan doa buka puasa seperti Allahumma laka shumtu, doa ini dilantunkan setelah berbuka, sehingga perlu dijelaskan secara keseluruhan agar tidak mudah bingung.

Terdapat perbedaan pendapat dari ulama, terkait kapan waktu untuk membaca doa berbuka puasa, sebagian berpendapat doa berbuka puasa dibaca setelah berbuka untuk yang pertama kali.

Ada pendapat bahwa doa berbuka puasa, sebaiknya diucapkan sebelum adzan Maghrib, dan ada juga sebagian yang tidak menetapkan waktu untuk berbuka.

Baca Juga: Seksi 1 dan 2 Sudah Oke, Proyek Tol Terbaru Provinsi Riau ini Bidik Pembebasan Lahan untuk Seksi 3: Rampung Tahun 2024?

Sementara itu, seseorang yang sedang berbuka puasa diajarkan untuk tidak berlebih-lebihan, seakan membalas dendam karena sudah seharian menahan rasa lapar, haus, dan hawa nafsu.

Disebutkan dalam riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW pernah berkata :

"Apabila seorang diantara kalian berbuka, maka berbuka dengan kurma, karena kurma mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbuka dengan minum air, karena itu bersih."

Baca Juga: Tetapkan Tanggap Darurat, Wako Padang Hendri Septa Terima Bantuan BNPB

Kurma dan Air Putih, menjadi menu yang paling banyak dilakukan bagi orang-orang zaman dahulu hingga saat ini, khususnya di Timur Tengah yang saat ini masih dipertahankan tradisinya.

Di Indonesia, tentu jarang sekali melihat berbuka dengan air dan kurma, karena kebanyakan menu berbuka dengan Air Dingin, Gorengan, Kue dan makanan yang menggemukkan.

Perbedaan bukanlah beban, tetapi dijadikan sebagai tolak ukur untuk memahami makna agar tidak menciptakan konflik dan perseteruan selama ibadah Puasa berlangsung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat