- Pada Lebaran tahun ini, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat bernapas lega karena mereka akan menerima tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13.
Setelah empat tahun terakhir tunjangan ini dipotong akibat dampak pandemi Covid-19, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran THR sebesar Rp48,7 triliun.
THR direncanakan akan dicairkan pada 22 Maret 2024.
Baca Juga: GBTC Kehilangan Lagi USD443 Juta saat Harga Bitcoin Turun di Bawah USD61.000
Tak hanya itu, gaji ke-13 sebesar Rp50,8 triliun juga akan diberikan kepada ASN pada bulan Juni mendatang.
Kedua stimulus ini diharapkan menciptakan efek pengganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Total nilai stimulus THR dan gaji ke-13 mencapai Rp99,5 triliun yang akan diberikan kepada sekitar 4,28 juta ASN serta sekitar sejuta anggota TNI-Polri dan pensiunan.
Baca Juga: Misteri Dibalik Absennya Cristiano Ronaldo dari Skuad Portugal Kontra Swedia: Apa yang Terjadi?
Pemberian THR dan gaji ke-13 bagi ASN, serta THR bagi pekerja swasta, diharapkan dapat menggerakkan konsumsi rumah tangga dan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini agar mencapai target 5,2 persen.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pembayaran THR yang kembali utuh 100 persen diharapkan bisa meningkatkan konsumsi rumah tangga dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Hal ini didasarkan pada pengalaman tahun sebelumnya, di mana pembayaran THR yang hanya diberikan separuh kepada ASN dan anggota TNI-Polri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 hingga 5,17 persen.
Kinerja konsumsi rumah tangga juga naik hingga 5,22 persen pada periode tersebut, terutama karena meningkatnya aktivitas belanja masyarakat seiring dengan datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Meskipun pemerintah optimistis bahwa penggelontoran THR dan gaji ke-13 akan meningkatkan konsumsi masyarakat, masih ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara masif tahun ini.