- Setelah gempa berkekuatan M6,2 menguncang Kabupaten Garut Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB, BMKG mengadakan audiens bersama.
Mengingat di wilayah Jawa Barat khususnya wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempabumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Gempa bumi yang terjadi intensitasnya cukup tinggi, dalam satu tahun bisa terjadi beberapa kali gempa di wilayah tersebut.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa kawasan Jawa Barat memang termasuk dalam daerah yang rawan mengalami gempa bumi.
"Jawa Barat memang rentan atau rawan mengalami gempabumi, sehingga kalau ditanya potensinya ke depan bagaimana, pasti akan terulang bahkan dalam beberapa kali periode setahun dan tahun berikutnya terjadi lagi," kata Dwikorita dikutip tim HarianHaluan pada Senin,29 April 2024.
Maka dari itu, BMKG mengingatkan betapa pentingnya adaptasi terhadap adanya ancaman gempa bumi bagi masyarakat Jawa Barat.
Dalam hal ini, penting untuk menyadari risiko bencana dan kesiapan menghadapinya bukan hanya dengan melakukan migrasi,
Namun juga dengan mitigasi seperti penyesuaian konstruksi bangunan menjadi kunci untuk menghadapi potensi gempa bumi di masa mendatang.
Tindakan tersebut dinilai lebih proaktif dan adaptasi ikut serta dapat membantu melindungi masyarakat dari akibat buruk gempa bumi.
Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga menjabarkan data prakiraan cuaca di wilayah Jawa Barat.
Diprediksi akan berpotensi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan lebat yang akan berdampak signifikan, terutama di wilayah pegunungan seperti Garut dan Cianjur.