- Meski telah dikeruk ratusan tahun oleh Belanda, harta karun batu bara di Sumatera Barat masih tersimpan dalam jumlah yang mengagumkan.
Provinsi ini, yang terletak di Pulau Sumatera, memiliki luas daratan sekitar 42.297,30 km² dan luas perairan laut diperkirakan sekitar ±186.580 km².
Salah satu cerita klasik dari kekayaan alam Sumatera Barat adalah Tambang Ombilin. Penemuan batu bara di sini oleh Willem Hendrik De Greve pada tahun 1867 membuka bab baru dalam sejarah industri Indonesia.
Diperkirakan bahwa masih ada lebih dari 100 juta ton cadangan batu bara yang tersisa, meskipun sebagian besar telah dieksploitasi selama lebih dari seratus tahun.
Pentingnya Tambang Ombilin tergambar dalam sejarah pengembangan infrastruktur oleh Belanda.
Mereka membangun jalur kereta api sepanjang 100 kilometer untuk mengangkut batu bara dari Sawahlunto ke Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang.
Ini menjadi tulang punggung industri dan transportasi pada masanya.
Meskipun produksi baTu bara menurun sejak tahun 2000, warisan Tambang Ombilin terus hidup.
Baca Juga: TPAS Padang Panjang Lebihi Kapasitas, ASN Diminta Agar Ingatkan Warga Tidak Buang Sampah Sembarangan
Lubang tambang seperti Lubang Mbah Suro menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kelam, ketika para tahanan politik dipaksa bekerja di bawah kondisi yang menyedihkan.
Namun, kekayaan ini juga menjadi peluang untuk pembangunan berkelanjutan. Pemerintah setempat telah membuka kembali Tambang Ombilin untuk pariwisata setelah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2019.
Baca Juga: Hardiknas 2024, Bupati Pesisir Selatan Komit Sukseskan Merdeka Belajar