- Pembangunan konstruksi mega proyek di Sumatera Utara sedang fokus dalam tahap pengerjaan PLTA Asahan 3 yang akan rampung 2024.
Pasalnya PT PLN Persero terus berupaya mengeroperasikan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).
EBT untuk meningkatkan bauran energi dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 yang direncanakan sejak tahun 2022 silam.
Dengan melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 berkapasitas 2 x 87 MegaWatt yang terletak di Kab. Asahan dan Kab. Toba, Sumatera Utara.
“Saya sangat bersyukur dalam kesempatan kali ini dapat menghadiri seremonial target milestone yang sangat dinantikan yaitu,”
“Breakthrough Headrace Tunnel dengan total panjang 7,75 kilometer (km) yang merupakan critical path pada proyek ini,” tutur Wiluyo.
Direktur Mega Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto menerangkan, saat ini progres pembangunan PLTA Asahan 3 sudah mencapai 55,44 persen.
Salah satunya capaian terpenting dalam konstruksi pembangkit ini adalah rampungnya pengeboran terowongan jalur air atau dikenal dengan Headrace Tunnel.
Waluyo berharap pembangkit ini sudah dapat beroperasi pada Maret 2024 sehingga mampu meningkatkan keandalan pada sistem kelistrikan sumatera bagian utara.
Selain itu, Wiluyo menambahkan, dengan beroperasinya PLTA Asahan 3 ini bakal menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik di Sistem Sumatera.
Dibangun terdapat potensi penghematan dalam kurun waktu beroperasinya PLTA Asahan 3 tersebut namun hingga saat ini belum kunjung beroperasi.