- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) memberikan kabar terbaru mengenai rencana akuisisi aset panas bumi di Kenya dan Turki.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, mengungkapkan bahwa proses akuisisi di Kenya kemungkinan akan rampung pada kuartal III-2024.
"Mungkin by third quarter lah, kita mudah-mudahan, kalau everything goes right ya, ini proses kan, ada legal terms-nya, ada technical-nya, ada commercial-nya, kita akan ada bidding offer sama salah satu project di Kenya," ujar Julfi di Plataran Menteng, Rabu, 8 Mei 2024.
Julfi menjelaskan bahwa saat ini PGE sedang melakukan proses uji kelayakan atau due diligence terhadap proyek di Kenya tersebut. Dia berharap proses ini dapat selesai pada bulan Juli atau Agustus.
"Sesudah detail diligence, kalau semua oke, internal approval, dan kita sudah itu bisa mulai mempersiapkan eksplorasi. Jadi ini greenfield ya, jadi kita masih eksplorasi dulu, kita akan go step by step," jelasnya.
Mengenai potensi nilai investasi, Julfi belum bisa membeberkannya karena masih dalam proses review.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama, Pembangunan Masjid Maimunah Lapai Cimpauh Kota Pariaman Dimulai
Namun, dia menyebutkan bahwa PGE tertarik merambah Kenya karena kesediaan sumber daya panas bumi yang bagus di negara tersebut.
Selain proyek di Kenya, PGE juga sedang mengkaji lahan untuk beroperasi atau operating field di Turki.
"Dan Turki itu juga di review pada saat ini, operating fields. Ya mudah-mudahan doain aja the first time geothermal Indonesia akan go abroad," kata Julfi.
Hal ini menandai langkah strategis PGE untuk memperluas jangkauan operasionalnya ke luar negeri.
Tidak hanya fokus pada proyek luar negeri, PGE juga membidik peluang aset panas bumi di dalam negeri, salah satunya PT Sorik Marapi Geothermal Power.