- Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah mencatatkan prestasi gemilang dengan mencetak rekor laba bersih sebesar Rp2,5 triliun pada 2023.
Dengan pertumbuhan laba bersih mencapai 28,47 persen, PGEO menatap masa depan dengan optimisme yang penuh semangat.
Prestasi ini tidak hanya menandai pencapaian tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri energi bersih.
Dukungan terhadap keberhasilan ini datang dari kebijakan strategis perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional.
Rasio margin laba bersih (net profit margin/npm) yang mencapai 40% menjadi bukti konsistensi PGEO dalam mencapai tingkat efisiensi yang tinggi.
Hal ini tidak terlepas dari komitmen PGEO untuk terus meningkatkan kinerja keuangan secara berkelanjutan.
Meskipun dihadapkan pada tantangan volatilitas harga komoditas energi di pasar global, PGEO tetap teguh dalam menghadapi dinamika pasar.
Dengan harga komoditas energi yang masih tinggi, terutama harga minyak mentah, PGEO melihat peluang untuk meningkatkan penjualan listrik dengan harga yang lebih menguntungkan.
Sumber energi PGEO yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) memastikan bahwa kenaikan harga komoditas tidak memberikan dampak signifikan pada biaya pokok penjualan perusahaan.
Strategi utama PGEO dalam ekspansi bisnis dan peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menjadi kunci keberhasilannya di masa depan.
Dengan target menaikkan kapasitas pembangkit yang dioperasikan sendiri dari 672 MW menjadi 1.000 MW pada 2026, PGEO memiliki visi yang jelas dalam mengurangi emisi karbon melalui industri energi panas bumi.