bdadinfo.com

Kementerian PUPR Turun Tangan Gunakan Alat Berat Bantu Penanganan Bencana Banjir di Sumatera Barat demi Buka Akses Bantuan - News

Kementerian PUPR turunkan alat berat untuk penanganan banjir lahar dingin

- Bencana banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat membuat pemerintah dengan sigap langsung bergerak.

Pemerintah lewat Kementerian PUPR mengerahkan sejumlah alat berat untuk membantu penanganan darurat bencana banjir lahar dingin yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Barat tersebut.

Bencana alam yang menyapu enam kabupaten dan kota wilayah Sumatera Barat itu menyebabkan 50 orang meninggal dunia, 27 orang hilang, dan 37 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Lengkap! Inilah Daftar 16 Proyek Strategis Nasional Terakhir dari Presiden Jokowi untuk Indonesia

Hingga saat ini masih terus dilakukan upaya pencarian korban serta melakukan pemulihan akses jalan darat dari daerah yang terdapak menggunakan alat berat untuk pembersihan material longsor, evakuasi korban, serta koordinasi dengan OPD terkait.

Banjir lahar dingin ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi di kawasan Gunung Merapi menyebabkan luapan 4 sungai di bagian hilir, yakni Sungai Batang Malana, Sungi Batang Bangkahan, Sungai Batang Bengkawas, dan Sungai Batang Katiak hingga menggenangi permukiman warga.

"Alat berat yang dikerahkan difokuskan membersihkan material. Lumpur dan material vulkanik Gunung Marapi serta membuka jalan akses untuk mengalirkan bantuan dan logistik," ujar Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica dalam siaran pers dikutip tim News pada Rabu,15 Mei 2024.

Baca Juga: Hadir di IU’S Palette, DO EXO Tarik Perhatian Penggemar, Mulai dari Pilih Nama Fandom hingga Tampil Memukau Nyanyikan Lagu IU Love Wins All

“Penanganan dan langkah-langkah antisipasi dilaksanakan seluruh Unit Organisasi Kementerian PUPR. Balai Wilayah Sungai (BWS). Memobilisasi alat berat, berupa 5 unit excavator standar PC- 200 untuk pembersihan material lumpur dan material vulkanik Gunung Marapi," lanjutnya.

Berdasarkan hasil monitoring terkini, Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR telah berkoordinasi dengan Pemkab Agam dan Tanah Datar.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar telah melakukan assessment atau rekomendasi kebutuhan sarana dan prasana (sarpras) yang dibutuhkan.

Baca Juga: Papan Reklame Di India Roboh Akibat Cuaca Buruk, 14 Orang Tewas dan Puluhan Alami Luka-Luka

“Hasil monitoring Tim Tanggap Darurat BPPW Sumbar mengantisipasi kebutuhan sarpras. BPPW Sumbar masih melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar bilamana ada kebutuhan/permintaan sarpras,” ujar Staf Ahli Indah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat