- Jelang akhir pemerintahan presiden Jokowi terus dikebut proyek strategis nasional di seluruh provinsi terbesar di Indonesia.
Bupati Bojonegoro Suyoto terus dikebut oleh pemerintah agar segera membangun Bendungan Karangnongko untuk mengurangi dampak banjir Bengawan Solo.
Sedangkan Suyoto menjelaskan, keberadaan Bendungan Karangnongko nantinya bisa menampung air.
Baca Juga: Pilgub Sumbar Perlu Diisi Tokoh Muda? Ini Kata Pengamat
Menampung air dan dialirkan ke tanah solo vallei werken (SVW) di wilayah selatan.
Sesuai jadwal, pembebasan lahan yang diperkirakan akan menelan waktu sekira 2 tahun telah dimulai tahun 2017 silam namun saat ini tengah dikerjakan.
"Dalam hal ini pemkab siap mengalokasikan anggaran Rp100 miliar guna pembebasan tanah untuk lokasi Bendung Gerak,”
Baca Juga: Simak! Ini Curhatan Masyarakat Pegambiran dengan Bakal Calon Wali Kota Padang Fadly Amran
“Karangnongko, " ujar Edi Susanto, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro.
Diketahui Pemkab Bojonegoro sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk pembebasan lahan.
Pembebasan lahan lokasi Bendungan Karangnongko di perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Dan air bendungan Karangnongko nanti juga bisa dimanfaatkan untuk irigasi pertanian di wilayah selatan," ujar Kang Yoto kerap disapa Bupati Bojonegoro.
Bupati menyampaikan debit air yang dapat tertampung di tanah SVW sekitar 50 juta meter kubik.