bdadinfo.com

Terungkap Misteri, Jenazah Gajah Mada Mahapatih Paling Termasyhur di Nusantara dari Kerajaan Majapahit Dimakamkan Sekitar 25 Kilometer di Desa Ini - News

Makam Gajah Mada terletak di Pekon Kerbanglanggar, Kecamatan Pesisir Utara, tepat di tepi jalan Krui - Bengkulu. Makam Gajah Mada bisa ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam dari Liwa, Lampung Barat, dengan jarak tempuh sekitar 25 kilometer.

- Mahapatih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit yang lahir  1290 – wafat  1364 dikenal juga dengan nama lain Jirnnodhara adalah seorang panglima perang dan Mahapatih (Perdana menteri) yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit.

Menurut berbagai sumber puisi, kitab, dan prasasti dari zaman Jawa Kuno, Gajah Mada memulai kariernya tahun 1313, dan semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, yang mengangkatnya sebagai Patih.

Gajah Mada diangkat menjadi patih (perdana menteri) pada masa Ratu Tribhuwanatunggadewi dan karirnya berlanjut hingga masa kekuasaan Hayam Wuruk yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya. Beliau diketahui menganut keyakinan Syiwa-Budha.

Baca Juga: Cerita PNM Membangun Asa Warga Desa Nepal Van Java

Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang tercatat di dalam Pararaton.

Ia menyatakan tidak akan istirahat atau menikmati kesenangan sebelum berhasil menyatukan Nusantara.

Meskipun ia adalah salah satu tokoh sentral saat itu, sangat sedikit catatan-catatan sejarah yang ditemukan mengenai dirinya. Wajah sesungguhnya dari tokoh Gajah Mada, saat ini masih kontroversial.

Banyak masyarakat Indonesia masa sekarang yang menganggapnya sebagai pahlawan dan simbol nasionalisme Indonesia dan persatuan Nusantara.

Baca Juga: Informasi Penting! Jokowi Berlakukan Tarif Baru LRT Jabodetabek Keluarkan Biaya Lebih dari Rp4 Ribu Mulai Tanggal 1 Juni, Selengkapnya di Sini

Tidak ada informasi dalam sumber sejarah yang tersedia saat pada awal kehidupannya, kecuali bahwa ia dilahirkan sebagai seorang biasa yang kariernya naik saat menjadi Bekel (kepala pasukan) Bhayangkara (pengawal Raja) pada masa Prabu Jayanagara (1309–1328).

Terdapat sumber yang mengatakan bahwa Gajah Mada bernama lahir Mada, sedangkan nama Gajah Mada kemungkinan merupakan nama sejak menjabat sebagai patih.

Menurut Pararaton, Gajah Mada sebagai komandan pasukan khusus Bhayangkara berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (1309–1328) ke desa Badander dan memadamkan pemberontakan Ra Kuti (salah seorang Dharmaputra, pegawai istana yang diistimewakan sejak masa Raden Wijaya).

Baca Juga: Bersiaplah! Bupati Malang Segera Mulai Pembangunan Konstruksi 3 Ruas Jalan Daerah Terpanjang dan Multifungsi, Lokasinya di Sini...

Sebagai balas jasa, dalam pupuh Désawarnana atau Nāgarakṛtāgama karya Prapanca disebutkan bahwa Jayanagara mengangkat Gajah Mada menjadi patih Kahuripan (1319).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat