bdadinfo.com

Alhamdulillah, Semarang Bakal Anti Banjir dan Rob Selama 30 Tahun Mendatang, Dibangun Tanggul Sepanjang 3,6 Km Tahan Terjangan Ombak - News

Tanggul Semarang akan mencegah banjir dan rob hingga 30 tahunh mendatang. (Instagram @kemenpupr)

– Pemerintahan Presiden Joko WIdodo melakukan gebrakan dengan membangun tanggul untuk mencegah banjir dan rob di Semarang.

Tanggul di Semarang ini memiliki panjang 3,6 km dan diproyeksikan mampu menahan rob akibat pasang air laut yang menjadi momok warga sekitar.

Guna memastikan proses pembangunan tanggul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penjinjauan Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II selepas salat Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meninjau langsung Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Digadang-gadang jadi Pelabuhan Terbesar di Kalimantan, Pelabuhan Internasional Kijing Mandek Karena Tersandung Akses Jalan

“Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi,” kata Presiden Jokowi.

Pembangunan tanggul tersebut ditargetkan akan rampung pada Agustus 2024 dan manfaatnya akan langsung dirasakan masyarakat.

Keberhasilan tanggul ini nantinya akan menjadi contoh dan akan diaplikasikan untuk beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

Menelan anggaran mencapai Rp231,6 miliar, Ditjen Sumber Daya Air pada 2022 melaksanakan Pengendalian Banjir dan Rob di Kawasan Tambak Lorok Tahap II.

Sedangkan, anggaran sebesar Rp45,6 miliar dihabiskan untuk Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambak Lorok sejak Mei 2017 dan selesai pada April 2019 oleh Ditjen Cipta Karya.

Baca Juga: Bali Makin Mentereng, Bandara Baru Siap Dibangun Dapat Dukungan Penuh dari Bangsawan, Groundbreaking Dijadwalkan Sebelum Jokowi Lengser

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan bahwa tidak akan terjadi banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok karena telah tertutup oleh tanggul sepanjang 3,6 km.

Pengendalian banjir di wilayah tersebut juga didukung oleh dua kolam retensi/ tampungan seluas 12,02 Ha dan 8,57 Ha. Setiap kolam retensi dilengkapi oleh pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

Menteri Basuki mengatakan, progres pengendalian banjir di kawasan ini telah mencapai 85% dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat