bdadinfo.com

Nantang Jokowi Akhiri Kekuasaan dengan Berdarah Darah, Ketua BEM UI Sindir Cawe Cawe Endorse, Ini Detailnya - News

Ketua BEM UI nantang Jokowi akhiri kekuasaan dengan berdarah darah dan sindir cawe cawe endorse (Instagram @melkisedekhuang)

- Ketua BEM Universitas Indonesia atau UI, Melki Sedek Huang menantang Presiden Jokowi mau akhiri kekuasaan dengan berdarah darah atau dengan baik baik saja.

Menurut Ketua BEM UI itu mengatakan terserah Jokowi, mau milik lepas landas dengan cara bagaimana. Nah mahasiswa Fakultas Hukum UI itu sindir soal manuver cawe cawe dan endorse capres. 

Untuk bisa baik lepas landas dengan baik, Ketua BEM UI itu mengatakan kuncinya adalah kualitas demokrasi dalam pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Marc Marquez Kembali Mengaspal di Assen, Ditemani Iker Lecuona yang Menggantikan Joan Mir 

Kalau kualitas demokrasinya bagus maka Jokowi akan akhiri kekuasaan dengan bagus pula, dan sebaliknya.

Melki meyakini Presiden Jokowi tentu mau lepas landas dengan baik, Ketua BEM UI itu mengingatkan jangan sampai tahun depan menjadi tahun lepas landas yang buruk.

"Baik buruknya kualitas demokrasi dapat menjadi salah satu tolak ukur indahnya lepas landas tersebut," tulis dia di Instagramnya, @melkisedekhuang, Kamis 22 Juni 2023.

Baca Juga: Kreasi Masakan: Buat Resep Sate Tetelan Bumbu Rujak dari Chef Rudy untuk Meriahkan Perayaan Idul Adha Anda!

Nah ngomongin soal lepas landas Jokowi tahun depan nih, Ketua BEM UI itu menyinggung soal Jokowi yang cawe cawe urusan Pilpres.

Menurutnya manuver cawe cawe itu menunjukkan manuver Jokowi menyiapkan lepas landas rezimnya.

"Tapi itu adalah upaya lepas landas yang buruk dan tidak demokratis," tegas Melki.

Baca Juga: Panas! Netizen Tantang Ketua BEM UI: Gue Ex Kudatuli dan Gerakan Mahasiswa 98 Siap Hadapi Loe Semua

Ketua BEM UI itu mengatakan sebagai kepala negara, Jokowi punya kendali atas aparatur dan infrastruktur. Makanya sangat bisa banget Jokowi menggunakan kekuatan aparatur itu untuk memuluskan keinginan politiknya.

Jokowi tinggal instruksi saja, menurut Melki, akan dianggap kewajiban tugas untuk dilaksanakan semua aparaturnya. Maka ini bahaya menjadi konflik kepentingan dengan kemauan Jokowi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat