- Setelah diperiksa Kejagung pada 3 Juli 2023, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan melanjutkan agendanya untuk bertemu Ketua PSSI Erick Thohir guna membahas sejumlah agenda penting.
Sebelumnya, nama Menpora Dito Ariotedjo menuai sorotan usai ia diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) yang juga menyeret mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Johnny G. Plate.
Menpora Dito Ariotedjo diperiksa untuk memberi kesaksian terkait dugaan penerimaan aliran dana korupsi sebesar Rp27 miliar dari salah satu terdakwa kasus korupsi BTS, Irwan Hermawan (IH).
Baca Juga: Bisa Jadi Pilihan, Politeknik Pelayaran Sumatra Barat Siap Berlayar di Dunia Kerja
Pemanggilan ini dilakukan setelah sebelumnya terdakwa IH mengungkap ke penyidik bahwa ia telah memberikan uang sebesar Rp 27 miliar kepada Dito pada periode November-Desember 2022.
Uang tutup mulut tersebut dikirimkan kepada Dito pada saat ia belum menjabat sebagai Menpora, melainkan sebagai staf khusus Kementerian Koordinator Perekonomian.
Guna memberikan klarifikasi atas temuan penyidik tersebut, Dito pun mendatangi kantor Kejaksaan Agung pada Senin, 3 Juli 2023, pukul 13.00 WIB.
Di tengah kabar yang menyeretnya tersebut, Dito Ariotedjo menyebutkan bahwa dirinya akan tetap melanjutkan agenda rapat Kemenpora dengan PSSI pada pekan ini.
Pembahasan utama dalam rapat tersebut adalah terkait persiapan Piala Dunia U-17 2023 yang bakal berlangsung di Indonesia pada November mendatang.
"Diagendakan minggu ini," ujar Dito Ariotedjo ketika ditanya terkait jadwal rapat bersama PSSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
Sebelumnya, Dito pernah mengungkapkan bahwa rencana pembahasan Piala Dunia U-17 2023 bersama PSSI akan diadakan di kantor Kemenpora.
Saat ini PSSI, kata dia, sedang memastikan sejumlah syarat yang diminta FIFA untuk Indonesia selama menjadi tuan rumah.
"Sementara ini PSSI sedang memastikan dari FIFAnya karena ada regulasi dan juga term and conditions kan. Dari situ, kami baru bisa menentukan stadion, waktu acara, dan hal lainnya," ucap Menteri muda berusia 32 tahun itu.
Menpora Dito Ariotedjo terus berupaya agar kejadian yang serupa dengan batalnya Piala Dunia U20 tidak terjadi kembali.