bdadinfo.com

Perbandingan Mesin Bor Terowongan Proyek Tol Padang-Pekanbaru dengan MRT Jakarta, Hebat mana? - News

Ilustrasi mesin TBM proyek terowongan (tunnelingonline.com)

- Pemerintah Indonesia dalam beberapa waktu belakangan cukup giat dalam membangun infrastruktur untuk pengkoneksian antar kota di Indonesia di berbagai wilayah di Indonesia seperti proyek tol dan MRT,LRT, kereta cepat dan sebagainya.

Dalam upaya menghubungan satu kota dan lainnya, proses pengerjaannya seringkali membutuhkan sebuah terowongan yang tentunya dilatarbelakangi dengan berbagai masalah seperti kondisi lingkungan dan banyak lagi.

Membuat sebuah terowong tidak semudah mengembalikan telapak tangan, perlu sebuah mesin TBM (Tunnel boring machine) yang cukup besar. Kali ini kita akan coba bandingan mesin TBM pada proyek terowongan jalan tol Padang-Pekanbaru dan juga MRT di Jakarta.

Baca Juga: Prinsip Bisnis Ala Pengusaha Padang Rusman Maamoer yang Meniru Nabi Muhammad

Pada pengerjaan terowongan proyek tol Padang-Pekanbaru, mesin TBM yang digunakan adalah mesin yang berasal dari negara Jepang yang pengoperasiannya dalam pengawasan langsung para ahli dari berbagai negara.

Mesin bor TBM tersebut memiliki diameter selebar 15 meter yang beratnya mencapai 4.649 ton dengan panjang mesin 120 meter atau melebihi ukuran sebuah lapangan sepak bola. Para tenaga kerja mengoperasikan mesin TBM tersebut selama 24 jam dalam satu hari.

Mesin tersebut mampu menggali terowongan sepanjang 8-10 meter dalam satu hari. Jarak tersebut sangat jauh dan cukup cepat jika dibandingkan proses melubangi sebuah bukit tanpa menggunakan mesin bor seperti itu.

Baca Juga: Serba-Serbi Bendungan Lau Simeme Sumut yang Telan Biaya Rp 1,3 Triliun

Sementara itu, proyek terowongan MRT di Jakarta juga menggunakan mesin TBm untuk menggali terowongan yang nantinya kana dilalui oleh sebuah kereta. Pemerintah mendatangkan mesin tersebut dari pabriknya langsung yakni, Tiongkok.

Meski di fabrikasi di kota Hangzhou dan Wuhu, Tiongkok mesin tersebut milik sebuah perusahaan asal Jepang bernama Kawasaki Heavy Industries, Ltd. Mesin tersebut dikirim dari Tiongkok lang ke Jakarta dan sampai di tanah air pada 21 November 2021.

Mesin TBM yang digunakan untuk membuat proyek terowongan MRT di Jakarta memiliki spesifikasi mesin bor yang menggunakan tipe earth pressure balance dengan diameter mesin 6.800 mm dengan shield length 8.500 mm dan segment diameter 6.650 mm dan 6.050 mm.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Semester 1 Halaman 47 48 Latihan 1.4: Berapa Rim Kertas yang Harus Diproduksi

Pemilihan tipe mein tersebut disesuaikan kondisi tanah yang berada di lokasi pengerjaan. Adapun sudah sewajarnya jika kondisi tanah satu daerah berbeda dengan daerah yang lainnya.

Proses pengerjaan proyek terowongan MRT dengan mesin TBM juga diawasi langsung oleh para expert dari Jepang. Mesin tersebut dalam satu hari mampu menggali terowongan sepanjang 7,5 meter.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat