– Bandara Internasional Minangkabau atau biasa disebut BIM, menjadi satu-satunya bandara di Indonesia bahkan di dunia yang memakai nama suku atau etnis.
Diketahui, umumnya bandara yang ada di Indonesia kebanyakan pakai nama tokoh pahlawan di Indonesia.
Nama bandara itu seperti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Juanda, Bandara I Gusti Ngurah Rai dan sebagainya.
Namun, ada juga bandara yang memakai nama daerahnya, seperti Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Internasional Kertajati.
Nah Bandara Internasional Minangkabau yang berlokasi di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman ini memakai nama suku.
Adapun nama suku itu dari Minang provinsi Sumatera Barat. Bukan cuma namanya saja, beberapa fasilitas pendukung semuanya pakai nama dan istilah Minang.
Lantas apa alasannya Bandara Internasional Minangkabau (BIM) memakai nama suku atau etnis?
Sedikit bahas sejarahnya, Bandara Internasional Minangkabau dibangun pada 2001 dan beroperasi secara penuh tahun 2005.
Bandara ini sebagai pengganti dari Bandara Tebing, sebab Bandara Tebung sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi penerbangan.
Mulanya, sebelum menjadi nama Bandara Internasional Minangkabau, ada 3 opsi nama dari pahlawan dari Sumatera Barat sebagai pahlawan Nasional, yaitu Tan Malaka, Muhammad Yamin, dan Muhammad Hatta.
Namun karena ketiga pahlawan tersebut sama-sama memiliki jasa yang luar biasa, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat lebih memilih jalan tengah.