- Polemik mega proyek water tank PDAM Tirta Asasta Depok kian memanas. Ada beberapa hal yang dipersoalkan warga. Mulai dari tak adanya izin, hingga ancaman keselamatan.
Lantas seperti apa akar masalah mega proyek water tank PDAM Tirta Asasta Depok ini? Simak ulasan berikut.
Proyek bak penampungan air raksasa ini berdiri di sebuah lahan yang berada di kawasan Legong, Sumajaya Depok. Lokasinya berada tepat di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.
Baca Juga: Diam-diam Usut Dugaan Korupsi di UPN, Begini Respon Kajari Depok
Nah mereka yang paling resah dengan keberadaan water tank ini adalah sejumlah warga Pesona Depok. Sebab, bak penampungan air raksasa itu berada di atas pemukiman mereka.
Yuli Ratnani, salah satu warga setempat mengatakan, water tank dengan kapasitas 10 juta liter air itu berada di atas tanah urukan yang kondisinya labil.
Menurutnya, kondisi itu rentan terjadi bencana dan itu akan sangat membahayakan keselamatan warga.
“Lalu, tadi disebutkan dia (PDAM) akan melakukan mitigasi bencana, belum ada itu. Mereka bilang baru dibuat selokan, nah tapi kemarin ketika terjadi banjir lumpur itu kemana-mana, pada waktu itu Covid, jadi kita ngga karu-karuan tuh,” katanya dikutip pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Baca Juga: Duduk Perkara Korupsi Sapi Bunting yang Libatkan ASN Sumatera Barat
“Maka rumah kami terancam. Ingat Situ Gintung yang terjadi, satu nyawa itu luar biasa ancaman,” sambung dia.
Yuli mengatakan, bahwa sejumlah warga sekitar yang berbatasan dengan water tank sangat resah.
Bahkan menurutnya, banyak warga yang sampai tidak bisa tidur karena khawatir. Parahnya lagi, kata Yuli, rumah mereka sudah tidak laku sebagai jaminan ke bank karena kondisinya berbatasan dengan water tank yang dianggap membahayakan nyawa.
“Jadi ada beberapa warga yang sudah mau menjual rumahnya, itu bank menolak. Nah, segi ekonomi, segi kekhawatiran fisik kami kalau malam itu rasanya kalau bangun terkejut-kejut,” ujarnya.
Baca Juga: Proyek Air untuk Warga Miskin Dikorupsi Oknum PDAM Tirta Gumilang Pasbar: Duitnya Dibeliin Alat Band