bdadinfo.com

Bikin Baper, Pemuda Pancasila Ditangisi Siswa SDN Pondok Cina: Om Sayang Kalian - News

Sejumlah siswa SDN Pondok Cina 1 menangisi kepergian anggota Pemuda Pancasila Depok (Ist)

- Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa SDN Pondok Cina 1 Depok, menangis dipelukan anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP), viral di media sosial. 

Dalam video itu, beberapa siswa tampak tak kuasa menahan tangis lantaran tak ingin sejumlah anggota Pemuda Pancasila yang menjadi relawan di sekolah itu pergi.

Ya, sejak adanya polemik terkait rencana penggusuran SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid, sejumlah relawan sengaja datang ke sekolah itu.

Baca Juga: Bela SDN Pondok Cina, Deolipa Bawa Bukti Ini untuk Penjarakan Walkot Depok

Beberapa dari mereka ada yang berperan sebagai pengajar, dan ada pula yang ikut menjaga, seperti sejumlah anggota Pemuda Pancasila yang ada di video itu. 

Ini terjadi lantaran, sebelumnya Pemerintah Kota Depok melarang para guru di SDN Pondok Cina 1 untuk mengajar secara langsung. Hal itu terkait dengan rencana relokasi atau proyek pembangunan masjid.

Nah dalam video amatir yang beredar, sejumlah pria berseragam loreng oranye itu dipeluk dan ditangisi oleh beberapa siswa. Mereka tak ingin, sejumlah anggota Ormas tersebut pergi meninggalkan SDN Pondok Cina 1, sebagaimana instruksi Wali Kota.

Alhasil, momen ini membuat banyak pihak ikut terharu.

"Udah-udah, semangat ya," kata salah satu anggota Pemuda Pancasila menenangkan para siswa yang berlinang air mata.

"Om sayang sama kalian semua, nggak ada yang ditinggalin ya, jangan nangis ya," timpal rekannya yang lain sambil memeluk para siswa tersebut.

Para siswa SDN Pondok Cina 1 menangis saat berpisah dengan anggota Pemuda Pancasila Depok
Para siswa SDN Pondok Cina 1 menangis saat berpisah dengan anggota Pemuda Pancasila Depok (Ist)

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana MPC Pemuda Pancasila Kota Depok, Dave mengaku, pihaknya sudah lebih dari satu bulan ini berada di SDN Pondok Cina 1.

Menurut Dave, itu merupakan permintaan para orang tua siswa.

“Kami diminta, karena mereka memiliki kekhawatiran kalau sekolahnya tidak ada yang jaga. Ini juga termasuk safety respons organisasi, misi kemanusiaan, jelas Dave dikutip pada Rabbu, 21 Desember 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat