bdadinfo.com

Kronologi 252 Juta Data Pemilih KPU Bocor Dijual Sekitar Rp572 Juta Oleh Hacker, Ada Motif Lain? - News

Data KPU diduga bocor oleh hacker Jimbo (Twitter @p4c3n0g3)

- Semakin dekat dengan pemilu 2024, muncul isu dugaan kebocoran data KPU yang diinisiasi oleh hacker.

Memang bukan yang pertama kalinya data milik lembaga pemerintah atau instansi besar di Indonesia bocor di tangan hacker hingga terancam dijual ke pihak lain.

Kali ini, dugaan kebocoran data KPU dibenarkan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Baca Juga: Waduh! Data Pemilih di Situs KPU Diduga Bocor, Ruby: KPU Tidak Punya Mitigasi terhadap Risiko Peretasan Sebuah Data

Patroli tim siber berhasil menemukan indikasi adanya kebocoran data KPU serta menemukan akun yang diduga membeberkan kebocoran tersebut.

Dugaan kebocoran data pertama kali dibagikan oleh akun Twitter atau X dengan nama pengguna @p4c3n0h3.

Dari postingan akun tersebut hanya tampak sebuah layar hitam dengan logo Komisi Pemilihan Umum serta beberapa info berbahasa Inggris.

Baca Juga: Intip 5 Keunikan Rumah Gadang Khas Sumatera Barat

Informasi dalam gambar kurang lebih menjelaskan bahwa seorang threat actor dengan username Jimbo berhasil meretas data-data yang diduga merupakan data pemilih yang terhimpun dalam sistem KPU.

Data-data yang berhasil dibobol oleh Jimbo ini  diantaranya seperti nama, NIK, NKK, alamat, e-KTP, hingga data TPS yang bersangkutan.

Tak hanya itu, data yang berhasil diretas oleh Jimbo bahkan mencapai lebih dari 252 juta baris data penduduk.

Baca Juga: Asyik! Kapan Lagi Libur Nataru Hemat Budget di Sumatera, Nggak Perlu Pikirin Biaya Tol

Data-data tersebut diyakini sebagai data pemilih tetap KPU karena sejumlah besar data yang dibagikan Jimbo dalam forum online dinyatakan identik dengan Daftar Pemilih Tetap KPU.

Data-data tersebut dijual kepada pihak lain dengan penawaran yang sangat fantastis yaitu sekitar 2 BTC atau sekitar Rp572 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat