bdadinfo.com

252 Juta Data KPU Diduga Bocor Dibobol Hacker! KPU, Kominfo, Hingga Bareskrim Polri Turun Tangan - News

Ilustrasi peretasan data KPU oleh hacker (freepik)

- Hacker kembali berulah, kali ini data pemilih tetap KPU diduga bocor dan menjadi korban peretasan.

Seorang hacker yang mengatasnamakan dirinya Jimbo diduga meretas data pemilih KPU dan menjualnya.

Setidaknya ada 252 juta data pemilih tetap KPU yang berhasil diretas hacker yang terdiri dari data NIK, nama, hingga alamat.

Baca Juga: Anggota Parlemen AS Serukan Gencatan Senjata Perang Israel - Palestina: Berapa Nyawa Lagi yang Harus Hilang?

Tak main-main, data-data tersebut pun dijual dengan keuntungan yang sangat fantastis yaitu Rp572 juta.

Menanggapi hal tersebut, pihak Komisi Pemilihan Umum langsung buka suara melalui laman website mereka.

Setelah isu kebocoran data terjadi, KPU langsung menginformasikan kepada BSSN, Bareskrim dan pihak terkait lainnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Peringatan Terhadap PKS Soal Pembangunan IKN: Sudah Ada Aturan dalam UU

Selain itu, KPU juga melakukan pengecekan terhadap sistem informasi data pemilih atau Sidalih serta menonaktifkan akun-akun pengguna Sidalih.

KPU juga mengklaim terus melakukan koordinasi dengan BSSN, Bareskrim, hingga pihak pengembang untuk melakukan pengecekan dan alisis untuk mengidentifikasi pelaku.

Di sisi lain, Kominfo turut buka suara menanggapi dugaan data KPU yang bocor di tangan hacker tersebut.

Baca Juga: Pemko Pariaman Gelar Rapat Pembuatan Produk Hukum Terkait JKK dan JKM bagi Pekerja Rentan

Kominfo pada 28 November 2023 juga telah mengirimkan surat klarifikasi kepada KPU yang secara bersamaan melakukan upaya pengumpulan data dan informasi serta upaya penanganan kebocoran data.

Kominfo turut menghimbau agar pengendali data pribadi senantiasa mencegah terjadinya akses tidak sah terhadap data pribadi dengan menerapkan sistem keamanan terhadap data pribadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat