- Pada tanggal 8 Januari 2024, Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menyerukan kepada seluruh jajarannya untuk senantiasa siap siaga dalam menghadapi potensi bencana.
Langkah ini diambil mengingat tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tingkat curah hujan di Jakarta Barat mencapai rekor tertinggi pada 7 Januari 2024. Berdasarkan penelitian BMKG, kondisi ini dipicu oleh pola iklim ekstrem yang dapat meningkatkan potensi terjadinya banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.
Dalam keterangannya, Walikota Uus Kuswanto menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat membahayakan warga serta infrastruktur kota. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan jajaran pemerintahan dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
Baca Juga: Beri Skor 5 dan Desak Anies Nilai Kinerja Kemenhan, Ganjar: Mas Anies gak usah takut
Pendapat para ahli geologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Budi Prayitno, menegaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem seperti ini semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global. Menurutnya, peningkatan suhu permukaan laut dapat memicu pembentukan awan yang lebih tebal, meningkatkan curah hujan, dan memperbesar risiko bencana alam.
Dukungan terhadap seruan Wali Kota Jakarta Barat juga datang dari ahli mitigasi bencana, Dr. Maria Fitriani, yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Ia menyarankan agar warga lebih proaktif dalam mempersiapkan diri, termasuk memiliki ransel darurat dan mengetahui jalur evakuasi yang aman. Selain itu, Direktur Pusat Penelitian Lingkungan dan Kependudukan, Dr. Iwan Sumantri, menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur drainase dan tata ruang kota yang lebih baik.
Menurutnya, pembangunan yang tidak terencana dengan baik dapat meningkatkan risiko bencana banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Waduh! Kuatkan Posisi di Debat ke-3 Capres, Anies ‘Hajar’ Prabowo Lewat Ganjar
Walikota Uus Kuswanto berjanji untuk terus meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah, BMKG, dan instansi terkait dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Langkah-langkah konkret termasuk peningkatan peralatan penanggulangan bencana, penyusunan rencana evakuasi yang efektif, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam penanganan bencana.
Dalam upayanya menghadapi tantangan cuaca ekstrem, Jakarta Barat berharap dapat menjadi contoh dalam penerapan strategi mitigasi bencana yang efektif dan berkelanjutan.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama di tengah potensi bencana yang semakin kompleks dan sering terjadi.***