bdadinfo.com

Provinsi Sumatera Timur Tanahku Kucinta Siap Mencaplok Ibukota Medan, Wilayah Provinsi Riau Dan Kabupaten Terluas Deliserdang - News

Wilayah Negara Sumatera Timur mencakup kawasan Sumatera Timur dan sebagian wilayah Riau. Salah satu yang menjadi khas Negara Sumatera Timur adalah suku yang menghuni mayoritas merupakan Suku Melayu di pantai timur Pulau Sumatera.

- Berdasarkan catang sejarah yang dilansir dari berbagai sumber di mana wilayah Negara Sumatera Timur mencakup kawasan Sumatera Timur dan sebagian wilayah Riau.

Salah satu yang menjadi khas Negara Sumatera Timur adalah suku yang menghuni mayoritas merupakan Suku Melayu di pantai timur Pulau Sumatera.

Negara Sumatra Timur (NST) adalah salah satu negara bagian Republik Indonesia Serikat Republik Indonesia.

Baca Juga: Bikin Adem Pasca Persaingan Pemilu 2024, Postingan Atta Halilintar Ini Banjir Komentar Warganet

Dan Kerajaan Belanda yang bertahan cukup lama di lingkungan diluar Hindia Belanda selain Negara Indonesia Timur, yakni 25 Desember 1947 hingga 1950.

Negara ini tercipta karena banyak faktor kompleks yang membentuk persekutuan anti-republik.

Persekutuan tersebut terdiri atas kaum bangsawan Melayu, sebagian besar raja-raja Simalungun, beberapa kepala suku Karo dan kebanyakan tokoh masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: Buku Fiksi Novel, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Paket C Modul 15 Halaman 21 22 Kurikulum Merdeka

Bumiputera Melayu dengan kekuasaan Islam-nya beserta Simalungun dan Karo merasa terancam dengan berdirinya negara baru, yang akan mendudukkan mereka sebagai bawahan dari Republik Indonesia Yogya.

Dalam banyak buku sejarah disebutkan Republik Indonesia Serikat merupakan gabungan dari berbagai negara-negara independen di Nusantara saat itu.

Meski demikian, negara-negara itu disebut sebagai negara boneka yang dibentuk oleh Belanda.

Baca Juga: Ada Kabupaten Baru di Kalimantan Timur! Perjalanan Pemekaran Daerah Penajam Paser Utara yang Gemilang dengan Luas 3.333 Km

Bergabungnya tiga komunitas bumiputera itu diikat oleh kesamaan nasib, yakni sama-sama korban penyerangan dan pembantaian yang dilakukan oleh faksi komunis dan republik pada 1946.

Dalam keadaan diserang dan dibantai, kedatangan Belanda dan Inggris di Sumatra pun disambut dengan tangan terbuka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat