- Polisi telah mengungkap motif di balik aksi penodongan dan pemerasan yang dilakukan oleh Michael Gomgom, seorang sopir taksi online berusia 30 tahun, terhadap seorang penumpang wanita.
Dalam jumpa pers di kantor Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi menjelaskan bahwa motif utama pelaku adalah karena kepepet butuh biaya untuk menikah.
Menurut Kombes Syahduddi, Michael mengancam dan memeras korban karena dia kepepet ingin menikahi pacarnya.
"Jadi pelaku ini kepepet ingin menikahi pacarnya di bulan April tahun 2024 dan belum ada biaya untuk menikah," kata Syahduddi dalam keterangannya pada awak media, Senin 1 April 2024.
Meskipun rencana pernikahan antara Michael dan pacarnya telah dijadwalkan akan dilangsungkan pada bulan April, namun karena Michael belum memiliki modal yang cukup untuk melangsungkan pernikahan tersebut, dia nekat melakukan tindakan penodongan dan pemerasan.
Tersangka, dalam aksinya, meminta korban sejumlah uang sebesar Rp100 juta saat berada di dalam mobil Toyota Avanza bernomor polisi B-2048-TYA.
Meskipun tidak menggunakan senjata tajam, Michael mengancam korban dengan menunjukkan nomor rekening sambil meminta transfer sejumlah uang disertai ancaman.
Peristiwa tersebut terjadi ketika korban, yang memiliki inisial C, memesan taksi online di sebuah mal di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin, 25 Maret 2024 sekitar pukul 19.50 WIB.
Selama perjalanan, korban dipaksa untuk menyerahkan uang sejumlah Rp100 juta.
Untungnya, korban berhasil melarikan diri dengan melompat dari dalam mobil saat berada di jalan tol.
Kisah penodongan dan pemerasan yang dialami oleh korban ini menjadi viral di media sosial.