- Bangunan berusia 152 tahun di Sumatera Barat akhirnya mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai warisan dunia.
Melengkapi kejayaan Candi Borobudur, Prambanan, dan Situs Sangiran, bangunan bersejarah ini menjadi bukti kekayaan sejarah Indonesia yang mempesona.
Baca Juga: 3.457 KPM di Kecamatan Lubuk Begalung Terima Bansos Sembako dari Wako Padang Hendri Septa
Dibangun sejak lebih dari satu setengah abad yang lalu, bangunan tua ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Sumatera Barat dari masa lalu hingga kini.
Di dalamnya terkandung cerita-cerita tentang masa kejayaan Sumatera Barat pada masa Hindia Belanda, sekaligus kekejaman penjajahan kolonial Belanda.
Awalnya, kawasan ini adalah lembah yang subur dan sulit dilalui, terbelah oleh aliran sungai yang dimanfaatkan warga setempat untuk pertanian.
Namun, kehadiran seorang geolog Belanda bernama Willem Hendrik de Greeve pada tahun 1868 mengubah segalanya.
Dia menemukan potensi besar batu bara di daerah tersebut, menjadi sumber energi vital untuk industri dan transportasi pada masa itu.
Namun, di balik kemajuan industrialisasi tersebut, tersembunyi kekejaman terhadap para pekerja tambang.
Baca Juga: Jalan Pansela Dipercantik Tahun Ini, Jawa Timur Dapat Bagian Rp97 Miliar
Mereka dipaksa bekerja keras hingga maut menjemput, sering kali dalam kondisi kelaparan dan tidak manusiawi.
Kini, kota tambang ini telah diubah menjadi kota wisata sejak tahun 2019, menghidupkan kembali sejarah dan kekayaan budaya Sumatera Barat.
Situs pertambangan ini, dikenal dengan nama tambang batu bara Ombilin Sawahlunto, memperkaya pengalaman wisata dengan berbagai destinasi menarik.