- Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat, menyimpan salah satu warisan bersejarah yang mengagumkan, salah satunya ialah Tambang Batu Bara Ombilin.
Pada 6 Juli 2019, UNESCO secara resmi menetapkannya sebagai warisan dunia, mengakui nilai bersejarah dan teknologinya yang unik.
Baca Juga: Peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan, Pegawai Rutan Padang Panjang Donorkan Darah
Sejarah tambang ini dimulai pada 1868 ketika Willem Hendrik De Greve menemukan potensi deposit batu bara di daerah tersebut.
Meskipun sulit diakses, Belanda bersikeras untuk membangunnya.
Proses pembangunan memakan waktu sepuluh tahun, dengan infrastruktur tambang bawah tanah yang menghadapi tantangan teknis yang besar.
Salah satu aspek menarik dari pembangunan tambang ini adalah penggunaan dana dari harta rampasan perang Jepang.
Pemerintah kolonial Belanda memanfaatkan dana sebesar Rp 2,5 miliar tersebut untuk membiayai pembangunan infrastruktur tambang.
Tambang batu bara Ombilin tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mengubah pola kehidupan masyarakat sekitar.
Dari daerah agraria, Sawahlunto berkembang menjadi kawasan industri yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
Namun, eksploitasi tambang juga membawa dampak negatif, terutama bagi para pekerja tambang yang sering kali mengalami kondisi kerja yang keras dan bahkan tragis.
Selain nilai historisnya, tambang batu bara Ombilin juga menjadi contoh penting dari pertukaran teknologi pertambangan antara Belanda dan daerah jajahannya.