- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tengah berfokus terhadap peluncuran pengembangan Pertamina agar semakin berkembang pesat.
Isu yang marak pemanasan global semakin menjadi fokus perbincangan di seluruh penjuru dunia namun salah satu sektor yang turut aktif bergerak.
Salah satu sektor yang turut aktif bergerak dalam mengantisipasi dampak lingkungan adalah sektor penerbangan.
Baca Juga: 17 CJH Kloter Terakhir Padang Panjang Dilepas Menuju Tanah Suci
Inovasi saat ini dalam bentuk Sustainable Aviation Fuel (SAF) menjadi tonggak penting dalam menyediakan solusi bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan.
Sebabnya, langkah Pertamina Patra Niaga Menuju Bahan Bakar Aviasi Berkelanjutan (SAF).
PT Pertamina Patra Niaga yang membuka lembaran baru dengan mengambil langkah pertama dalam pengembangan SAF di Indonesia.
Diupayakan sekitar 80 ribu liter SAF di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal dan Hydrant Installation (SHAFTHI) untuk serangkaian tes.
Hasilnya juga menggembirakan, tidak terdapat perbedaan signifikan pada response engine dibandingkan dengan bahan bakar.
Bahan bakar aviasi Jet-A1 konvensional yang selama ini menjadi pilihan Pertamina Patra Niaga sehingga Menko Marves berupaya meluncurkan SAF.
Baca Juga: Gunung Marapi Terpantau Erupsi Dahsyat, Ini Kata Kementerian ESDM
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, saat ini Pertamina sudah cukup maju melakukan pengembangan avtur dari minyak kelapa sawit itu.
Pertamina telah melakukan uji coba statis yang sukses untuk produk SAF pabrikan dalam negeri.