bdadinfo.com

Beredar Foto Diduga Lelang Nomor Urut Caleg Hingga Rp600 juta, Netizen Sentil Bawaslu - News

Foto diduga lelang nomor urut caleg (Twitter@Partaisocmed)

- Netizen kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto yang diduga sebuah proses lelang nomor urut caleg di salah satu partai peserta pemilu 2024.

Dari foto tersebut terlihat ada sebuah papan tulis yang betuliskan Dapil (Daerah Pemilihan) Kabupaten, nama-nama, nomor serta jumlah uang yang dibutuhkan.

Terlihat bahwa untuk mendapatkan nomor urut satu, caleg tersebut harus menngeluarkan uang sebanyak Rp600 juta. Sedangkan nomor urut 2 sebanyak Rp410 juta, tiga sebanyak Rp200 juta, empat sebanyak Rp150 juta, dan lima sebanyak Rp30 juta.

Baca Juga: Terlibat Kecelakaan di Tol, Pajero Sport Terguling di Jalan Usai Tabrak Wuling Almaz

Baca Juga: Detik Detik Luhut Ditegur Jokowi Gegara Salvatore Ferragamo, Jujur Penyebabnya...

Foto yang diduga lelang nomor urut caleg ini diunggah melalui akun twitter bernama @partaisocmed pada, Rabu, 21 Juni 2023, yang mengatakan foto itu adalah lelang nomor urut pada sebuah partai.

“Ada partai yang melakukan lelang nomor urut calegnya dengan sistem besar-besaran bayaran ke partai,” tulis akun @partaicosmed tersebut, dikutip , Rabu, 21 Juni 2023.

Namun menurut keterangan lebih lanjut dari akun tersebut, nomor urut caleg dalam sistem proposional terbuka sebetulnya tidak bisa menentukan kemanangan.

Namun dengan beredarnya foto tersebut, tentu menjadi pertanyaan terlebih kepada Bawaslu RI yang menjadi istitusi atau lembaga yang mengawasi pemillu.

“Tanya Bawaslu RI apakah sistem lelang nomor urut begini diperbolehan?” tanyanya.

Unggahan mengenai foto tersebut kemudian mendapatkan respon beragam dari netizen. Banyak yang tak menyangkal bahwa hal semacam ini sering terjadi di Partai Politik.

Baca Juga: Menjadi Pemain dengan Caps Terbanyak, Cristiano Ronaldo Masuk Guinness World Record

Baca Juga: Mempertahankan Cara Memasak Tradisional, Mie Ongklok Khas Jawa Tengah tetap jadi Favorit di Zaman Modern ini

Sehingga banyak yang merasa bahwa tidak heran jika politikus banyak yang melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat publik. Sebab saat mencalon saja sudah mengeluarkan biaya besar.

“Jadi wajar rasanya jika banyak koruptor. Dari awal sudah dibegal duluan. Ntah sistem kita yang mencetak maling atau memang pihak berkuasa yang mencari keuntungan dari sistem tersebut,” tulis akun dengan nama @SlndrYp.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat