bdadinfo.com

Banyak Belum Tahu! Tokoh Aceh Ini Ternyata Punya Andil Besar saat Proklamasi Kemerdekaan - News

Sosok Aceh Ini Punya Andil dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Perpustakaan Umum Kabupaten Tasikmalaya)

- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan beberapa tokoh.

Mereka berusaha keras untuk membuat Indonesia menjadi negara merdeka dan bebas dari penjajahan, sampai akhirnya saat tersebut tiba.
 
Salah satu tokoh yang berjasa dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah BM Diah, yang berasal dari Aceh.
 
 
Pria bernama asli Burhanudin ini dilahirkan di Kotaraja, Aceh pada tanggal 7 April 1917 dari pasangan Mohammad Diah dan Siti Saidah.
 
BM Diah merupakan seorang tokoh pemuda yang sangat berpendidikan dan selalu berjuang keras dalam usaha membuat Indonesia menjadi merdeka.
 
Diceritakan oleh sang istri yaitu Herawati Diah dalam buku berjudul Catatan BM Diah, semua berawal dari kejadian pada Desember 1994 saat masih dijajah oleh Jepang.
 
 
BM Diah merasa bahwa pada saat itu rakyat Indonesia, yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, mulai bosan dengan propaganda Jepang.
 
Ia diketahui mampu mengetahui keadaan di dalam dan luar negeri, berkat posisinya sebagai seorang redaktur pelaksana dan wakil pemimpin redaksi di surat kabar Asia Raya.
 
Karena kemampuannya itulah, ia justru khawatir bahwa Jepang belum tentu menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia yang telah dijanjikan.
 
 
Ia terinspirasi dari kejadian yang dialami saat sekolah dasar di Aceh, di mana salah satu gurunya mengajarkan tentang sejarah Pangeran Diponegoro.
 
Akibat hal tersebut, gurunya pun ditahan oleh Belanda dan hal itu membuat BM Diah sangat sedih dan marah atas kebiadaban yang dilakukan penjajah.
 
Hal tersebut juga yang memicunya untuk tidak mempercayai Jepang dan berusaha untuk menyatukan rekan-rekannya yang kebanyakan generasi muda.
 
 
BM Diah membentuk sebuah gerakan dengan nama Angkatan Baru 45 yang menjadi pertanda kebebasannya atas Jepang.
 
Karena gerakan tersebut, ia menjadi ancaman bagi Jepang dan sempat ditahan oleh kepolisian, meski pada akhirnya dibebaskan.
 
Sebagai salah satu anggota golongan muda, BM Diah dan rekan-rekannya mendesak golongan tua untuk segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
 
 
Kabar baik tersebut diperolehnya ketika mengetahui Jepang sudah menyerah kepada sekutu pasca meledaknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
 
Pertentangan golongan tua dan golongan muda pun memicu perdebatan, yang kemudian membawa Soekarno-Hatta dalam pertemuan bersejarah di Rengasdengklok.
 
Usaha BM Diah dan kawan-kawan pun membuahkan hasil dimana Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pun resmi dilakukan pada 17 Agustus 1945.
 
 
Ia juga punya andil dalam menyebarkan informasi mengenai kemerdekaan Indonesia, yang kemudian disiarkan dan berhasil disebar di seluruh dunia.
 
Selain terlibat dalam kegiatan tersebut, ia diketahui juga berhasil menyimpan tulisan tangan berisi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
 
Tulisan tangan tersebut sempat dibuang di tempat sampah milik rumah Laksamana Maeda, tetapi BM Diah berhasil mengambilnya dan menyimpannya.
 
 
Pada akhirnya, tulisan tersebut ia serahkan kepada Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992 untuk kemudian diabadikan sebagai sejarah.
 
Nama BM Diah mungkin jarang menjadi perhatian, tetapi ia juga memiliki andil yang penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
 
Tentunya sangat membanggakan melihat seorang tokoh Aceh juga berpartisipasi dalam usahanya membuat Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat