– Samaun Bakri merupakan salah satu seorang putra Nagari Kurai Taji, Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Menurut data yang dihimpun, Samaun Bakri lahir 8 April 1908 dan meninggal 10 Oktober 1948. Ia anak dari pasangan Siti Syarifah dan Bagindo Abu Bakar.
Samaun Bakri mengenyam pendidikan menengah pertama di Vervolgschool. Kemudian, lanjut ke Thawalib Padang Panjang.
Tidak hanya itu, ia pun memperbanyak ilmunya dengan beberapa kursus, seperti bahasa asing, ilmu politik dan lainnya.
Pada tahun 1926, Samaun Bakri telah bekerja di Kantor Residen Sumatera Barat hanya bertahan beberapa bulan.
Selain itu, pada 1929 Samaun Bakri bekerja kembali dan saat itu berkerjasama sebagai wartawan dari surat kabar Persamaan di Padang.
Baca Juga: Bukan di New Zealand, Padang Rumput yang Asri ini Terletak di Payakumbuh Sumatera Barat
Melalui media massa, ia sering memberi kritikan terhadap kebijakan pemerintah kolonial sampai membuat kontrolir Pariaman, Spits merasa kesal.
Bahkan, saat itu sampai meminta Samaun untuk pergi dari tanah kelahirannya. Kemudian, ia pindah ke Bengkulu dengan anak dan istrinya.
Samaun sebagai redaksi koran sasaran di Bengkulu, membuatnya sering memberi kritik mengenai petinggi adat Bengkulu.
Seperti Asisten Demang, Demang, Depati dan Pasirah yang merepotkan warga dengan menjadi kepercayaan pemerintahan Hindia-Belanda.
Pada akhirnya pemerintah mengeluarkan surat peringatan kepada Surat Kabar Sasaran atau persdelict.